Senin 13 Mar 2017 19:11 WIB

Tawuran Pelajar di Bekasi, Polisi akan Intensifkan Razia

Rep: Kabul Astuti/ Red: Angga Indrawan
Ilustrasi Tawuran
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Ilustrasi Tawuran

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polres Metro Bekasi Kota akan mengintensifkan razia kepada para pelajar menyusul kasus tawuran pelajar yang menewaskan dua orang pada Sabtu (11/3). Kedua pelajar ini tewas dalam aksi tawuran di dua lokasi berbeda.

Satu korban tewas bernama Olivervito (14 tahun), seorang pelajar SMP yang terlibat tawuran di Jembatan Layang Unisma, Bekasi Timur. Satu pelajar lain bernama Egi Febriyanto, juga tewas terkena bacokan celurit di bagian leher sebelah kanan dalam aksi tawuran di Kelurahan Jatibening, Pondokgede, Bekasi. 

"Ke depan kami sudah rapat instruksikan kepada polsek jajaran untuk mengintensifkan razia pada siswa-siswa sekolah yang membawa kendaraan bermotor," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Polisi Hero Henrianto Bachtiar, Senin (13/3). 

Hero mencontohkan, pada saat melakukan pengecekan di TKP, anggota kepolisian hampir bertabrakan dengan salah satu pengendara kendaraan roda dua. Sewaktu diperiksa, pengendara tersebut masih anak sekolah dan kedapatan membawa celurit. Polisi langsung mengamankan pelajar tersebut beserta barang buktinya.

Menurut Hero, razia akan dilakukan di titik-titik yang telah ditentukan yang biasa menjadi rute perjalanan para pelajar menuju sekolah. Selain mengamankan lima tersangka, polisi juga menengarai adanya potensi tersangka-tersangka lain dalam tawuran pelajar di dua TKP ini. Polisi juga mendapat kabar ada korban yang memgalami luka bacok di bagian punggung belakang dan tidak mau melapor. 

Kapolres Metro Bekasi Kota mengatakan akan mengimbau kepada para bhabinkamtibmas untuk masuk ke sekolah-sekolah memberikan gambaran tentang risiko kejahatan yang kerapkali dilakukan pelajar. Menurut Hero, para pelajar seringkali belum memahami risiko dan dampak ke depan atas perbuatan yang mereka lakukan.

Hero mengatakan, empat sekolah yang terlibat tawuran pada Sabtu (11/3) kemarin sudah menjadi langganan tawuran. Ia menyatakan, pihak kepolisian sudah mempunyai pemetaan sekolah-sekolah yang rawan tawuran. Jumlahnya terbilang cukup banyak, lebih dari 20 sekolah di tingkat SMP dan SMA/SMK. 

"Polsek sudah ada daftar nama-nama sekolah yang sering tawuran. Makanya tadi saya perintahkan pada mereka untuk menindaklanjuti dengan melakukan razia yang intensif. Utamanya pada para pelajar yang bawa narkoba, sajam, dan kendaraan bermotor," kata Hero. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement