REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus menuturkan pelaku teror berinisial AS berencana akan meledakan bom di Markas Polda Jawa Barat. Hal itu menyusul ditemukannya denah Mapolda Jabar saat dilakukan penangkapan terhadap tersangka.
"Kami menemukan denah Mapolda Jabar. Ada indikasi salah satu sasarannya Mapolda Jabar," ujar Yusri saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin.
Mengetahui hal tersebut, polisi langsung memperketat pengamanan di Markas Polda Jabar serta di kantor kepolisian seluruh Jawa Barat dengan menyiagakan petugas dari Brimob. "Pengamanannya sekarang lebih ditingkatkan. Setiap orang yang masuk akan diperiksa oleh anggota termasuk anggota Brimob. Pemeriksaan dari mulai identitas dan barang bawaan," katanya.
AS ditangkap di kontrakannya Jalan Kebon Gedang III RT 02/11 Kelurahan Maleer, Kota Bandung pada Rabu (8/3). Pelaku diduga sebagai perakit bom panci yang diledakan YC di Taman Pendawa, Kota Bandung
Yusri mengatakan, barang bukti yang ditemukan saat penangkapan AS di antaranya, satu buah ransel berisi rangkaian bom TATP Paralel di dalam tas pinggang dengan menggunakan power baterai ABC 9 Volt untuk bom bunuh diri, dua botol cairan pembersih lantai untuk campuran TATP, sebilah sangkur, sejumlah buku terkait jihad, dan barang bukti lainnya. "Selain membuat bom, Agus ini juga rencananya akan meledakan bom," katanya.
Dalam penggeledahan kedua pada Senin (13/3), polisi kembali mengamankan satu dus dan sebuah ember hijau. Dus dan ember hijau itu ditutup rapat menggunakan lakban cokelat.
Selain menggeledah kediaman AS, polisi juga menggeledah rumah terduga teroris lainnya yakni SA di Jalan Jamika, Gang Bahpian, RT 09/06 Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay. Dalam penggeledahan tersebut polisi menyita satu pucuk senapan angin, buku, dan toples. SA telah diamankan petugas pada Kamis (9/3) saat akan mengganti Ban sepeda motornya di bengkel dekat dengan kediamannya.