REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Warga Kabupaten Bandung Barat khususnya yang terkena longsor di Kampung Jati Radio RW 12, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Jumat (10/3) kemarin pukul 19.30 WIB, beberapa di antaranya mengalami luka berat dan ringan. Selain itu tiga rumah tertimpa material. Warga pun diimbau agar waspada terhadap potensi bencana longsor susulan.
"Kami berharap kepada warga supaya waspada dengan kondisi tanah yang belum stabil ini," ujar Dandim 0609/Kab Bandung, Letkol Arh Antonius Andre Wira Kurniawan bersama rombongan saat melakukan kunjungan ke Kampung Jati Radio, Rw 12, Desa Cililin, Kec Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (12/3).
Didampingi Kapten Inf Erwin Madiaferry, Danramil 0915/Cililin, ia menuturkan, pihaknya siap membantu warga yang terkena dampak longsor. Selain itu siap membantu dan menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat.
Di sela-sela mengunjungi dan meninjau warga korban terkena longsor, Dandim 0609/Kab Bandung memberikan bantuan kepada warga yang terkena longsor. Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab Bandung Barat, Dicky Maulana mengungkapkan saat ini terdapat lima titik pengungsian warga yang terdampak longsor Jumat (10/3) kemarin.
Jumlah warga yang mengungsi saat ini sekitar 45 KK. Sementara itu, sebagian warga memilih kembali ke rumah masing-masing yang tidak rusak ataupun mengungsi ke rumah saudaranya.
“Kondisi para pengungsi sehat karena akses kesehatan di tempat pengungsian ada puskesmas. Saat ini masih ada kekhawatiran jika hujan akan terjadi lagi. Namun kemarin tidak terjadi hujan dan mudah-mudahan saat ini tidak hujan,” ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad (12/3).
Menurutnya, rumah-rumah yang rusak akibat material longsor sudah dikosongkan dan pihaknya tengah merumuskan upaya pembersihan puing-puing tersebut. Selain itu, korban luka berat yang dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin sudah kembali pulang dan memilih berobat dengan pengobatan tradisional.
“Kita sedang merumuskan untuk pembersihan puing. Besok mulai memanfaatkan relawan yang cukup banyak. Pembersihan harus dilakukan secara manual dan tidak bisa menngunakan alat berat,” ungkapnya.
Terkait pengungsi, BPBD belum bisa memastikan hingga kapan warga yang mengungsi akan bertahan di pengungsian. Sebab, kondisi cuaca masih sangat memungkinkan hujan turun kembali. “Himbauan bagi masyarakat baik yang di Cililin atau di tempat lain, mengingat curah hujan cukup tinggi, harus meningatkan kewaspadaan yang lebih,” katanya.