REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi undangan bersilahturahmi dengan warga Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Ahad (12/3). Pada kesempatan itu, Anies menekankan kembali pentingnya pendidikan sebagai sebuah eskalator meningkatkan kesejahteraan.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengatakan, angka putus sekolah di Jakarta Utara masih cukup tinggi, yakni 48 persen. "Di sini APM (angka partisipasi murni) hanya 52 persen, kita ini bukan tinggal di pedalaman yang akses ke lembaga pendidikannya sulit," kata Anies.
Banyaknya lembaga pendidikan ternyata tak menjamin anak bisa terus melanjutkan sekolah, karena orang tuanya yang masih kesulitan dalam pembiayaan. Anies menilai, kebijakan pemerintah daerah seharusnya lebih memperhatikan keberlanjutan pendidikan anak. "Di Jakarta Utara ini yang putus sekolah juga kebanyakan merupakan anak dari keluarga kurang mampu," ujar dia.
Menurutnya, kebangkitan bangsa ditentukan oleh kualitas manusianya. "Saya belajar ekonomi dan saya melihat syarat kebangkitan umat bukan ditentukan sumber daya alamnya melainkan kualitas manusianya," katanya.
Anies mencontohkan Singapura yang hanya memiliki sumber daya manusia dengan negara kebanyakan di timur tengah yang memiliki sumber daya alam melimpah. Singapura dapat dikatakan negara maju karena mereka memoles dengan baik sumber daya manusianya.
"Indonesia memiliki keduanya, maka dari itu kami akan mulai dari Jakarta dan kami fokus pada pendidikan anak-anak Jakarta," ujar Anies.