Sabtu 11 Mar 2017 22:09 WIB

Senawangi Siapkan Kongres Bulan April Mendatang

Wali Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo, menerima bingkisan buku “Cakrawala Wayang Indonesia” dan “The Heritage of Asean Puppetry.” Diserahkan oleh Suparmin Sunjoyo, Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI). Didampingi Drs. Suyud Wi
Foto: Senawangi
Wali Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo, menerima bingkisan buku “Cakrawala Wayang Indonesia” dan “The Heritage of Asean Puppetry.” Diserahkan oleh Suparmin Sunjoyo, Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI). Didampingi Drs. Suyud Wi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan peran budaya dalam membangun bangsa sangat mendasar karena menyangkut nilai-nilai kehidupan yang melandasi tatanan kehidupan masyarakat. Krisis karakter, tidak memiliki prinsip dan integritas, adalah indikasi kegagalan pembangunan kebudayaan.

“Penting kita secara kolektif memberi perhatian lebih serius dan intens terhadap persoalan kesenian dan kebudayaan,” kata Hadi Rudyatmo saat menyambut para seniman dan budayawan yang tergabung di Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI), beberapa waktu lalu.

Karena itu Wali Kota menyatakan siap mendukung Kongres Ke-IX SENAWANGI yang akan berlangsung di Gedung Pewayangan Kautaman TMII, Cipayung, Jakarta Timur, pada 25-26 April 2017 mendatang. Bersamaan dengan acara kongres tersebut akan digelar pertunjukan seni Wayang Orang (WO) Sriwedari, bekerjasama dengan Tri Ardhika Production, pada 25 April 2017.

Wali Kota mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk melestarikan budayanya yang adiluhung di masing-masing daerah.

“Kami juga meminta dukungan Pemerintah Pusat, agar institusi kesenian dan kebudayaan ini tidak tergerus oleh kesenian dan kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan karakter budaya bangsa Indonesia,” ujar Rudyatmo.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Suparmin Sunjoyo (Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia - SENAWANGI), Drs. Suyud Winarno, MM (Pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia--PEPADI), Eny Sulistyowati SPd, SE, penggiat Wayang, yang juga Direktur Utama Triardhika Production, Agus Prasetyo, S.Sn, (Koordinator Pentas Wayang Orang Sriwedari), serta para seniman Wayang Orang Sriwedari, Heru Purwanto, S.Sn, dan Dhestian Wahyu Setiaji, S.Sn.

Penggiat Wayang Eny Sulistyowati mengatakan, bangsa ini perlu bersikap adaptif, lentur; agar nilai-nilai modern, global dan mondial, bisa bersinergi dengan nilai-nilai jatidiri dan kepribadian bangsa.

“Diperlukan sikap sensitif dan jejaring antar komunitas budaya yang kuat untuk menyentuh dimensi kesenian dan kebudayaan. Hal ini bagian tak terpisahkan dalam dinamika pembangunan karakter bangsa,” ujar Eny.

Tentang pentingnya memberi perhatian serius terhadap kesenian dan kebudayaan, Eny Sulistyowati mengingatkan, bahwa masyarakat di berbagai belahan dunia kini telah hidup bersama dalam satu atap di sebuah ‘perkampungan global’.

“Jangan sampai terjebak dan latah dalam kelancungan slogan moral dan keagungan budi, tapi kita kehilangan basis estetika dan kulturalnya. Dan kita perlu menguatkan lagi karakteristik sebagai bangsa Indonesia yang tetap ‘meng-Indonesia,” tukas Eny, yang juga Ketua Bidang Humas Kongres Ke-IX Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI) ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement