REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengomentari kehadiran ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Soemarno dan Ketua Bawaslu Mimah Susanti di rapat internal Tim pemenangan paslon no urut 2 Ahok-Djarot.  Anies berharap agar KPUD maupun Bawaslu bisa tetap netral di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

"Terkait pertemuan itu, saya hanya berharap ketua kpu menjaga keadilan dan integritas mereka," kata Anies, Jumat (10/3).

Anies menyerahkan masalah pertemuan itu pada pada penilaian masing-masing individu dan memilih tak gegabah dalam menilai KPUD serta Baswaslu.

"Silahkan nanti dilihat lebih jauh apaka pertemuan kemarin itu pertemuan yang patut atau tidak, sesuai aturan atau tidak,prinsip keadilan diterapkan atau tidak," ujarnya.

Meskipun demikian Anies juga tak ingin menganggap pertemuan itu bukan sebuah masalah, karena menurutnya apa yang dilakukan KPU dan Bawaslu harus mampu dipertanggung jawabkan serta  dijelaskan ke publik.

Inisiator Indonesia Mengajar itu juga menilai seharusnya jika memang tim paslon no urut 2 ada yang ingin ditanyakan ke KPU atau Bawaslu, pihak yang berkepentingan yang datang bukan malah KPU dan Bawaslu yang mengahdiri undangan.

Bahkan hal itu kerap diterapkan tim pemenangan Anies-Sandi saat mereka lebih aktif mendatangi KPUD dan harus dijetahui olejmh banyak media.

"Kalau kami gak pernah bertemu secara khusus apalagi mengundang, kalau ada apa-apa kami pasti akan datang ke KPU, bukan KPUD yang kita suruh datang," ucapnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika