REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayan RI Prof Muhadjir Effendy menilai, saat ini keberadan tunjangan profesi guru belum berbanding lurus dengan peningkatan kualitas dan profesionalisme guru atau tenaga pendidik.
"Memang belum berbanding lurus, tunjangannya sudah bagus, tapi dari segi profesionalisme perlu dibenahi tapi sudah ada kemajuan," ujar Muhadjir, usai memberikan kuliah umum bertajuk "Strategi Penguatan LPTK Dalam Menyiapkan Guru Masa Depan" di UPI Kota Bandung, Jumat (10/3).
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya hari ini datang bersilahturahmi ke Universitas Pendidikan Indonesia yang selama ini dikenal sebagai perguruan tinggi negeri yang memiliki pengalaman mengelola lembaga pendidikan. "Itu problemnya, makanya saya sekarang silaturahmi ke UPI tempat yang selama ini punya pengalaman mengelola lembaga pendidikan dan lembaga pendidikan," katanya.
Menurut Muhadjir, Ia hadir untuk membicarakan bagaimana peningkatkan kapasitas dan kinerja calon-calon guru ke depan. Selama hampir 10 tahun terakhir jumlah anggaran untuk tunjangan profesi mengalami peningkatan dari Rp 7 triliun menjadi Rp 76 triliun. "Jumlah ini meningkat hampir 10 kali lipat dalam waktu 10 tahun ke belakang. Tapi kualitas guru harus terus ditingkatkan," katanya.
Dikatakannya, hingga saat ini pemerintah terus berupaya mendukung para guru salah satunya melalui tunjangan profesi guru yang dinilainya terus bertambah setiap tahun. "Saya berharap, para guru dan anda yang berada di sini yang Insya Allah menjadi calon guru harus senantiasa meningkatkan kualitas dan profesionalismenya," katanya.