Jumat 10 Mar 2017 17:54 WIB

Polisi Masih Kesulitan Ungkap Peristiwa Kebakaran Diduga Teror

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Hazliansyah
Garis polisi.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Garis polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kasus kebakaran diduga teror yang terjadi bulan lalu masih belum menampakkan titik temu. Sampai saat ini Polres Sleman belum bisa menangkap pelaku kasus tersebut.

Pihak kepolisian pun mengaku kesulitan dalam mengungkap jati diri pelaku. Sebab keterangan para saksi terbatas. Sementara petunjuk yang diperoleh dari kamera CCTV tidak begitu jelas.

"Kami belum bisa menyimpulkan nama dan alamat pelaku," tutur Kapolres Sleman AKBP Burkan Rudi Satria, Jumat (10/3).

Meski demikian, saat ini Polres Sleman sudah membuat profil fisik pelaku. Di antaranya wajahnya seperti apa, postur tubuhnya bagaiman, dan alat yang digunakan untuk membakar apa.

Namun demikian, polisi masih harus melakukan pembuktian. Adapun saat ini Polres Sleman juga belum bisa memastikan keberadaan pelaku, apakah ia masih berada di Sleman atau sudah pergi ke luar daerah.

"Orang ini memang licin, dari sisi pemantauan CCTV juga belum jelas. Baru dari keterangan saksi saja," kata Burkan.

Sebelumnya, peristiwa kebakaran beruntun terjadi di Kecamatan Godean dan Gamping. Setidaknya ada tujuh titik api yang tercatat oleh Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Sleman pada satu hari yang sama. Lokasi kebakaran juga tidak berjauhan masing-masing hanya berjarak ratusan meter sampai 1,5 kilometer.

Beberapa rumah tokoh masyarakat juga menjadi sasaran aksi pembakaran tersebut. Di antaranya tempat tinggal Pimred Bernas dan rumah keluarga Rektor Instiper Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement