Kamis 09 Mar 2017 21:45 WIB

BPJS Dorong Mahasiswa Berpartisipasi Terhadap Jaminan Kesehatan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Hazliansyah
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris memberikan paparan saat Pertemuan Nasional Manajemen Rumah Sakit di Jakarta, Kamis (29/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris memberikan paparan saat Pertemuan Nasional Manajemen Rumah Sakit di Jakarta, Kamis (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPJS Kesehatan menjalin kerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk mendorong mahasiswa dan masyarakat berpartisipasi terhadap jaminan kesehatan.

"Mendorong perguruan tinggi untuk turut mengajak mahasiswa dan masyarakat sekitarnya untuk mengubah pola pikir tentang jaminan kesehatan," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (9/3).

Ia berujar, selama ini mayoritas masyarakat berpikir untuk mendaftar JKN-KIS hanya ketika sakit. Sehingga, diharapkan mahasiswa sebagai agen perubahan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk mengubah pola pikirnya. Sehingga, dengan sukarela mau mendaftar sebagai wujud gotong royong membantu sesama.

Ruang lingkup nota kesepahaman tersebut meliputi optimalisasi komunikasi, informasi dan edukasi dalam pelaksanaan program JKN-KIS di perguruan tinggi. Serta, perluasan peserta program JKN-KIS di perguruan tinggi.

Menurut Fachmi, perguruan tinggi memiliki potensi dan kemampuan besar untuk mengajak masyarakat, khususnya mahasiswa, berperan sebagai katalisator pemerintah. baik di bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan kesehatan.

"Kemitraan ini akan sangat bermanfaat bagi para civitas academica agar mendapatkan perlindungan kesehatan melalui program JKN-KIS, sekaligus memberikan gambaran kepada seluruh mahasiswa tentang program mulia ini, sehingga dapat ikut serta mengajak masyarakat luas untuk ikut bergotong-royong dalam Program JKN-KIS," tutur dia.

Sebelumnya, BPJS Kesehatan telah menjalin kerja sama dengan 42 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia, untuk mendaftarkan mahasiswanya secara kolektif menjadi peserta JKN-KIS. Perguruan tinggi tersebut dapat mendata dan mendaftarkan mahasiswanya yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Selain itu, kolekting iuran mahasiswa, juga dikoordinir oleh pihak universitas sehingga lebih mudah.

Beberapa perguruan tinggi yang telah menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk melakukan pendaftaran kolektif mahasiswanya antara lain Institut Pertanian Bogor, Universitas Sumatra Utara, Stikes Siti Hajar Medan, Akbid Henderson Pematang Siantar, Universitas Andalas, Universitas Muhammadiyah Padang, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Dharma Persada Jakarta, Universitas Padjajaran, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Hasanudin, Politeknik Pertanian Pankep, Universitas Palangkaraya, Insititut Senin Indonesia Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement