REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kejadian bencana yang menerjang Kabupaten Sukabumi di awal 2017 ini sudah cukup tinggi. Pasalnya, dalam kurung waktu Januari hingga pekan pertama Maret ini tercatat serratus kali kejadian bencana.
Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jumlah bencana yang tercatat pada Januari sebanyak 38 kasus dan Februari 47 kejadian. Sementara pada pekan pertama Maret jumlah kasus bencana mencapai sebanyak 15 kejadian.
"Dari data yang dihimpun kasus longsor mendominasi dibandingkan yang lain," terang Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Suryana kepada wartawan Kamis (9/3). Misalnya pada Januari lalu kasus longsor mencapai sebanyak 25 kejadian dan Februari sebanyak 29 kejadian serta pekan pertama Maret sebanyak 10 kejadian.
Sementara jenis bencana lainnya yang melanda adalah banjir bandang, angin kencang, kebakaran, pergerakan tanah, dan gempa bumi. Sejumlah bencana tersebut terang Yana, terjadi salah satunya karena faktor cuaca esktrem yakni tingginya intensitas hujan yang melanda Sukabumi.
Menurut Yana, bencana yang terjadi di Sukakbumi berdampak pada sebanyak 253 kepala keluarga (KK) atau setara 777 jiwa. Mereka tersebar di 47 kecamatan baik utara maupun selatan Sukabumi. Dari ratusan KK tersebut kata dia ada sejumlah warga yang mengungsi ke tempat keluarganya yakni 38 KK atau setara 117 jiwa.
Ditambahkan Yana, bencana tidak hanya merusak permukiman warga melainkan sejumlah sarana umum. Di antaranya sarana jalan raya baik kabupaten maupun desa serta fasilitas umum lainnya.
Yana mengungkapkan, dari data BPBD terdapat sejumlah bencana yang terjadi pada beberapa hari terakhir. Misalnya kejadian longsor yang terjadi di Kampung Pawenang RT 05 RW 01 Desa. Pasir huni Kecamatan Nagrak pada Selasa (7/3). Dalam peristiwa itu satu unit rumah milik warga mengalami kerusakan sedang.
Kejadian longsor lainnya terjadi di Kampung Gandasoli RT 02 RW 07, Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas. "Satu unit rumah mengalami rusak sedang juga," imbuh Yana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Jaelani mengatakan, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. "Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi masih berpeluang terjadi di Sukabumi," terang dia.
Kondisi ini ujar Usman harus disikapi masyarakat dengan melakukan sejumlah langkah antisipasi dalam menghadapi bencana. Upaya ini untuk menekan munculnya korban jiwa akibat bencana.