Kamis 09 Mar 2017 19:11 WIB

Kapolri Minta Polisi Pandai Bela Diri

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian.
Foto: Mahmud Muhyidin
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dituntut memiliki kemampuan beladiri tanpa senjata. Kemampuan ini bisa diandalkan anggota Polri dalam menunjang tugas di lapangan.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Tito Karnavian, saat membuka Kejurnas Karate Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Piala Kapolri ke- VII tahun 2017 di GOR Wujil, Kabupaten Semarang, Kamis (9/3).

Kapolri ingin setiap anggota Polri dapat memiliki kemampuan beladiri tangan kosong yang mumpuni. Hal ini dapat menjadi andalan anggota Polri saat melumpuhkan atau meringkus para pelaku kejahatan maupun tindak kriminal.

Sangat penting bagi anggota Polri menggunakan tangan kosong atau senjata tidak mematikan saat memerangi kejahatan. Senjata mematikan merupakan pilihan paling akhir anggota polisi untuk melumpuhkan pelaku kejahatan.

Karena Polri memerangi tindak kejahatan bukan orangnya, Jangan sampai mabuk sedikit langsung tembak. “Sehingga tidak ada lagi anggota Polri yang diperiksa Komnas HAM,” tegas Tito yang juga Dewan Pembina Inkanas ini.

Ia menambahkan, manfaat kemampuan beladiri  dapat melatih jiwa displin serta mewujudkan badan yang proposional bagi anggota Polri. Jangan sampai anggota Polri badannya gemuk.

Angggota Polri badannya harus ramping dan proporsional. Sehingga mudah mengejar tersangka dan tidak perlu mengeluarkan tembakan dengan kemampuan beladiri yang dikuasainya,” tambahnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement