Kamis 09 Mar 2017 16:11 WIB

Raja Salman Ciptakan Sejarah di Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Teguh Firmansyah
Pengguna jalan melintas di dekat baliho bergambar Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud di kantor Polda Bali.
Foto: Antara
Pengguna jalan melintas di dekat baliho bergambar Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud di kantor Polda Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud begitu terpikat dengan pesona Pulau Dewata. Ekspektasinya akan Bali saat menjejakkan kaki di Pulau Surga ini sesuai dengan harapan.

"Raja (Salman) begitu senang di Bali. Harapan beliau tentang liburan semua beliau dapatkan di sini. Ini adalah pengamanan terlama untuk kepala negara, bahkan kunjungannya lebih lama dari kunjungan Pak Joko Widodo ke daerah," kata Komandan Korem 163 Wira Satya, Kolonel Infanteri I Nyoman Cantiasa dijumpai Republika di Nusa Dua, Kamis (9/3).

Cantiasa menambahkan, kunjungan Raja Salman di Bali menjadi viral luar biasa. Sambutan masyarakat tak hanya ditunjukkan di Jakarta, Bogor, namun juga Bali, meski Bali bukan wilayah mayoritas Muslim.

"Kunjungan Raja Salman ini juga satu kebanggaan untuk masyarakat Bali. Kita bisa lihat di sepanjang jalan saat kedatangan Raja Salman, sambutan untuk beliau luar biasa," kata Cantiasa.

TNI dan Polri menjamin kunjungan tamu negara atau VVIP ini tetap aman dan lancar memasuki hari keenam kunjungan Raja Penjaga Dua Kota Suci Umat Muslim itu. Semua personel TNI dan Polri, kata Cantiasa, tetap siaga hingga hari terakhir kunjungan, 12 Maret 2017.

Rombongan Raja Salman juga merasa keamanannya terjamin selama berada di Bali. Cantiasa mengatakan, ini karena Bali memberlakukan prosedur tetap (protap) untuk kunjungan VVIP kepala negara.

Belasan kepala negara, mulai dari presiden Rusia, Amerika Serikat, hingga Cina pernah menginap untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2013. Mantan presiden Amerika Serikat Ronald Reagan dan istrinya, Nancy Reagen, juga pernah liburan romantis di Nusa Dua pada 1986. "Pasukan pengaman kita sudah berpengalaman. Protap tetap dipegang teguh," kata Cantiasa.

Baca juga,  Raja Salman Anggap Indonesia Sebagai Rumah Kedua.

Raja Salman memperpanjang masa liburannya tiga hari lebih lama di Pulau Dewata hingga 12 Maret 2017. Apresiasi yang diberikannya untuk Bali mendapat sambutan hangat dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement