REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali blusukan menyapa warga di Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Di tempat ini, seorang warga menanyakan sikap Anies tentang isu penggusuran yang membayang-bayangi mereka.
Anies mengatakan, persoalan penggusuran tak bisa digeneralisir untuk semua wilayah. Setiap wilayah punya masalah masing-masing dan berbeda satu sama lain. Yang terpenting, kata dia, semua persoalan harus diselesaikan dialog. Dan, warga di daerah tersebut harus dilibatkan secara aktif.
"Kita akan buat pemerintah DKI jadi manusiawi lagi," kata dia saat kampanye di Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (9/3).
Cagub nomor tiga ini mencontohkan, jika ada pedagang kaki lima yang mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, solusinya bukan dengan menggusur mereka. Anies mengaku lebih memilih melakukan pendekatan penataan. Sehingga semua pihak, baik pengguna jalan raya, pejalan kaki, dan pedagang sama-sama diuntungkan.
Dia yakin, pasti adalah solusi jalan tengah untuk permasalahan seperti itu. Berdagang, adalah mata pencaharian mereka. Sehingga, menurutnya, menggusurnya tanpa disertai solusi justru akan menghilangkan mata pencaharian mereka.
"Jadi kita akan tata bukan dilarang berdagang. Kalau dilarang ada yang ngasih makan gitu? Ini kalau bikin aturan mikir enggak sih, ini rakyat kita sendiri lho, bukan orang lain," ujar dia.
Dalam kampanyenya, Anies menyosialisasikan program-program unggulan Anies-Sandi. Di antaranya, pendidikan berkualitas dan tuntas, penyediaan lapangan kerja melalui program OK OCE serta harga pokok yang terjangkau. Tiga program itu akan menjadi prioritas Anies-Sandi jika terpilih pada 19 April nanti.