Rabu 08 Mar 2017 21:27 WIB

BNPB: Longsor Masih Rawan Terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota

Rep: Amri Amrullah/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyampaikan update penanganan banjir dan longsor terbaru di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan berdasarkan hasil Rapat Evaluasi Harian Penanganan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kab Limapuluh Kota, Rabu (8/3) pukul 19.00 WIB dilaporkan masih terjadi longsoran-longsoran kecil baru di sekitar longsoran awal, sehingga masih rawan apabila turun hujan.

"Prediksi BMKG  mengatakan bahwa di Kab. Limapuluh Kota mulai Rabu sampai satu minggu ke depan awan hujan besar mulai bergeser ke wilayah Timur Sumatera, tetapi hujan lokal akan masih terjadi," kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Rabu (8/3).

Terkait pencarian korban longsor, tim Basarnas kembali menemukan satu  orang meninggal di lokasi pencarian longsor sebelumnya di Nagari Koto Alam Kec. Pangkalan Koto Baru. Sehingga total yang meninggal menjadi tujuh orang (5 orang karena longsor, 1 orang hanyut karena banjir, dan 1 bayi meninggal akibat mati listrik ketika proses persalinan).

Pihak pekerjaan umum terdiri dari dinas kab, prov, dan balai jalan, saat ini terus melakukan pembersihan material longsor. Dan secara umum jalan Payakumbuh - Pangkalan sudah bisa dilewati. "Jalan nasional Sumbar - Riau yang putus di Km 187 sudah dapat dilalui kendaraan berat," tambahnya.

Terkait dengan kondisi banjir, ia menyampaikan beberapa wilayah telah kering. Terutama di wilayah kecamatan terdampak dan aktivitas perekonomian warga mulai kondusif, ditandai dengan banyaknya warung yang buka.

Pihak PLN pun masih terus bekerja mengganti tiang listrik yang roboh sehingga beberapa wilayah sudah mulai normal kembali aliran listriknya. Pos distribusi logistik di kec Pangkalan Koto Baru masih beroperasi mendistribusikan bantuan ke wilayah terdampak terdekat

"SD 04 Pangkalan telah dibersihkan dan siap dipakai untuk aktifitas pendidikan. Aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat telah mulai normal kembali," kata Sutopo

Saat ini, ia memaparkan BNPB telah  mengerahkan dua helikopter untuk mengirimkan bantuan logistik ke Kec. Kapur IX (Nagari Galugua dan Kotolamo) karena akses darat masih sulit dilakukan. Logistik dan peralatan dipusatkan di GOR Singaharau sehingga memudahkan pengadministrasian.

Sinyal seluler di Kec. Pangkalan  sudah aktif kembali, PDAM sudah lancar. Pendataan untuk cash for work masih proses oleh pihak pemerintah daerah.

Dukungan bantuan tambahan diantaranya 3.000 selimut dari BNPB pada Rabu dini hari telah tiba di Payakumbuh sebanyak 2.600 buah sisanya 800 buah dikirim kembali Rabu pagi dari Jakarta. Bantuan dana siap pakai Rp 500 juta bantuan dari BNPB sudah sampai di tingkat BPBD setempat.

Saat ini, terangnya, fokus rencana penanganan tanggap darurat di arahkan pencarian korban longsor, distribusi bantuan baik melalui darat maupun udara. Termasuk diantaranya distribusi air bersih (termasuk perbaikan pipa PDAM), pelayanan kesehatan pasca banjir dan pembersihan lingkungan terutama fasilitas publik yang belum tersentuh (sekolah).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement