Rabu 08 Mar 2017 23:56 WIB

Menkumham: Tetap Berjuang Perempuan Indonesia

Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Hamonangan Laoly menjawab sejumlah pertanyaan wartawan terkait bisnis narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Indonesia saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Hamonangan Laoly menjawab sejumlah pertanyaan wartawan terkait bisnis narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Indonesia saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H Laoly menyampaikan selamat Hari Perempuan Sedunia (HPS) bagi seluruh perempuan di Indonesia. Yasonna mengatakan perempuan mempunyai peran penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.

"Keep fighting atau tetap berjuang untuk perempuan. Percaya pada saya bahwa perempuan memiliki peran penting, tak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia," kata Yasonna saat diskusi dalam rangka HPS di Gedung Pusat Kebudayaan Italia, Jakarta, Rabu (8/3).

Dalam keterangan tertulisnya, Yasonna menegaskan pemerintah memberi perhatian khusus terhadap isu-isu gender. "Ada menteri yang mengurus pemberdayaan perempuan. Kita beri perhatian serius soal pemberdayaan ini," tegasnya.

Yasonna melanjutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap mendukung pemberdayaan kaum perempuan. Selain itu, Yasonna juga mengapresiasi adanya pemberdayaan narapidana perempuan di lembaga pemasyarakatan (lapas). "Apabila ada perusahaan yang memberi CSR, saya akan apresiasi sepenuhnya," ujarnya.

Peringatan HPS 2017 bertema Be Bold for Chance atau Berani Jujur untuk Perubahan. Diskusi diadakan atas kerjasama Kedutaan Besar Italia di Indonesia, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham) serta Second Chance Foundation.

Selain Menkumham, turut hadir sebagai pembicara yakni Presiden Second Chance Foundation, Evy Harjono Amir Syamsuddin serta Duta Besar Italia untuk RI, Vittorio Sandalli. Mantan menkumham Amir Syamsuddin serta sejumlah pejabat Kemkumham juga menghadiri diskusi.

Evy mengatakan, peringatan HPS bertujuan untuk memperkuat atau memberi keberanian pemimpin dunia dalam bersikap bagi perempuan. "Dunia menjadi saksi bagaimana peningkatan signifikan atas hak bagi perempuan seperti kesetaraan, emansipasi," kata Evy.

Menurutnya, peran perempuan tak bisa diingkari dalam ekonomi dan politik di seluruh dunia. "Bahkan perempuan menjadi tulang punggung dari komunitas, misalnya sebagai petani, ibu rumah tangga, guru, pengusaha, dokter, politisi dan pembuat kebijakan," katanya.

Mengenai pemberdayaan narapidana perempuan, menurutnya, hal itu suatu keniscayaan. Istri Amir Syamsuddin itu mengatakan pelatihan dan pemberdayaan perempuan itu penting, agar setiap Napi setelah masa hukuman bisa jadi orang berguna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement