Rabu 08 Mar 2017 19:39 WIB

Ojek Online Lakukan Sweeping, Sopir Angkot Babak Belur

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Ilham
Pengemudi ojek online serang supir angkot di Jalan MT Haryono Kelurahan Suka Sari, Tangerang. Pecahan kaca angkot dan helm berserakan di lokasi kejadian, Rabu (8/3).
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Pengemudi ojek online serang supir angkot di Jalan MT Haryono Kelurahan Suka Sari, Tangerang. Pecahan kaca angkot dan helm berserakan di lokasi kejadian, Rabu (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Aksi damai antara sopir angkot dan transportasi berbasis online berubah mejadi aksi saling sweeping. Aksi saling sweeping tersebut berakhir pada tindak kekerasan. Salah seorang sopir angkot diserang sekelompok ojek online yang sedang melakukan sweeping di Jalan M.T. Haryono Kelurahan Sukasari, Tangerang, sekitar pukul 15.40 WIB.

Dua orang bocah yang melihat kejadian tersebut, Martin (14 tahun) dan Aurel (10) mengatakan, kejadian tersebut membuat salah satu dari 2 sopir angkot terlihat babak belur dan berdarah-darah. "Iya, awalnya dua angkot, kuning sama biru, yang biru kabur, yang kuning sopirnya kasihan babak belur," ujar Martin saat ditemui di Lokasi kejadian, Rabu (8/2).

Saat itu, Martin dan Aurel yang rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian sedang bermain. Tiba-tiba ada suara klakson ramai di lokasi kejadian, dan terjadi aksi penyerangan. "Dilemparin pake batu, dipukulin pake helm itu kaca mobilnya, sampai nggak ada sisa kaca," jelas mereka berdua.

Aurel menjelaskan, rombongan ojek online melanjutkan sweeping mereka di kawasan Tangerang City Mall. "Saya dengar mereka teriak-teriak 'TANG CITY TANG CITY (Tangerang City Mall)' begitu," jelasnya. (Pengemudi Ojek Online Nyaris Bentrok dengan Sopir Angkot).

Saat ini, warga masih terlihat ramai berkumpul di pinggir jalan. Salah seorang warga setempat, Iis (50), mengaku sebal lantaran ada keributan seperti ini. "Bukan takut lagi, kesel juga, angkot gak mau ngalah, gojek juga. Kan rejeki udah ada yang ngatur, kenapa musti ribut," ujar Iis.

Sedangkan Ajet (62), mengaku prihatin atas kejadian yang membuat warga menjadi resah untuk beraktivitas di luar. "Sebagai warga, saya prihatin kenapa harus seperti ini," katanya.

 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement