REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengaku heran ada jutaan orang yang merasa perlu turun ke jalan untuk berdemo. Terlebih, ia tidak merasa orang yang didemo layak dianggap sebegitu besar.
"Buat apa 3 juta orang demo-demo, siapa sih Ahok itu, kenal saja tidak," kata Said di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (8/3).
Karena itu, ia menegaskan, PBNU akan selalu melarang ada aksi demo-demo seperti itu. Apalagi, demo ditujukan kepada terdakwa penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Said, lebih baik umat mengisi waktu dengan sesuatu yang lebih berguna. "Hebat amat Ahok, didemo satu tiga juta orang seperti itu," ujar Said.
Ia menilai, reformasi di Indonesia sudah banyak yang melenceng dari cita-cita Gus Dur, sebagai salah satu pemrakarsa. Said berpendapat, reformasi yang melenceng itu telah melahirkan kebebasan yang tidak terkendali. "Dibantu lagi dengan kecanggihan teknologi, media sosial," kata Said.
Said mengaku prihatin, karena kecanggihan teknologi malah banyak disalahgunakan orang. Menurut dia, saat ini Indonesia seperti digiring menjadi bangsa yang ahli fitnah dan ahli adu domba. "Itu bukan Islam itu, Islam itu prinsipnya moderat, toleran, bukan fitnah bukan adu domba," ujar Said.
Baca juga, Hakim Tolak Kakak Angkat Ahok Menjadi Saksi.