Rabu 08 Mar 2017 12:38 WIB

Banjir di Bandung Bisa Tuntas Jika Pusat Terlibat

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Korban banjir Baleendah di Gedung Inkanas, Baleendah, Kabupaten Bandung tengah beristirahat malam tadi, Senin (6/3).
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Korban banjir Baleendah di Gedung Inkanas, Baleendah, Kabupaten Bandung tengah beristirahat malam tadi, Senin (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Bupati Bandung, Dadang M Naser mengaku penyelesaian banjir di Kabupaten Bandung khususnya di Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Bojongsoang tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah sendirian. Namun, harus ada keterlibatan dari pemerintah pusat dalam hal ini BBWS dan yang lainnya. 

"Untuk permanen tidak bisa hanya Kabupaten Bandung sendiri. BBWS dari pusat harus terlibat," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Pemkab Bandung, Rabu (8/3).

Ia menuturkan, saat ini pihaknya terus siap siaga terhadap bencana banjir yang tengah terjadi. Dengan mempersiapkan personil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta mengintruksikan para Camat dan Dinas Sosial untuk siap siaga. 

Dadang mengatakan upaya penyelamatan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir harus jadi prioritas utama. Sebab, beberapa waktu lalu terjadi insiden dimana seorang anak berusia 7 tahun terpeleset dan terbawa hanyut banjir akibat kecerobohan. 

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung atau bukit untuk pindah sementara jika hujan lebat mengantisipasi potensi bencana longsor. Selain, itu di Desa Sadu para warga pun sudah diungsikan. 

Dadang mengatakan Kabupaten Bandung pada 2017 mempunyai program untuk meminimalisasi potensi bencana banjir di hulu Sungai Citarum. Dengan melakukan penanaman dengan nilai anggaran mencapai Rp 7 miliar dan  meminta peternak sapi agar tidak membuat kandang di dekat sungai serta membuat beberapa embung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement