REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung dan Polda Jabar berkolaborasi untuk membentuk Satgas Anti Terorisme di Kota Bandung. Satgas ini dibentuk, agar nantinya aksi-aksi radikalisme bisa dimulai dari tingkat Rukun Warga (RW).
"Hari ini saya membawa rombongan dari forum RW se-Bandung. Ada 1.500 RW, 9.000 ribu RT yang diwakili. Juga ada forum komunikasi penanggulangan terorisme Jabar," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Selasa (7/3).
Menurut Emil, pihaknya membawa rombongan menghadap ke Kapolda Jabar dalam rangka mengucapkan terima kasih atas untuk penanggulangan terorisme yang terjadi belum lama ini. "Kami juga mengkomunikasikan penanggulangan terorisme mulai dari RT RW," katanya.
Emil mengatakan, meminta bantuan Polda Jabar untuk melatih masyarakat dan memberi pengetahuan agar dapat mendeteksi bahaya teror. Sehingga, semua aparat kewilayahan akan diberikan bekal pengetahuan intelejen atau trik-trik untuk mendeteksi bahaya rawan teroris. "Nantinya akan dilatih oleh kepolisian dan dapat bekerja sama dengan brigadir RW," katanya.
Emil juga berharap, nantinya akan ada sebuah buku saku bagi warga untuk dapat dijadikan pedoman mengenali gerak gerik pelaku terorisme di kalangan masyarakat. Jadi, masyarakat bisa mudah mendeteksi bahaya rawan teroris.
Dikatakan Emil, dirinya hanya berkaca dari semangat kolaborasi dari masyarakat Kota Bandung dan mengarahkannya ke sektor keamanan. Apalagi, dalam tiga tahun masa kepemimpinanya, gaya kompak dan kolaborasi Bandung Juara merupakan semangat khas Kota Bandung. "Contohnya, saat KAA (Konferensi Asia Afrika) saya minta 3.000 relawan, tapi datang 15 ribu. Makanya dengan semangat gotong royongnya akan di arahkan ke keamanan lingkungan masyarakat," kata Emil.
Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan, mengapresiasi usulan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk membentuk satgas antiterorisme tingkat RT/RW. Kata dia, dengan adanya tim penanggulangan teroris tingkat RT RW ini, maka akan menjadi pilot project di Jabar khusus-nya, serta Indonesia umumnya. "Karena terorisme sekarang bukan hanya masuk ke kalangan yang berpendidikan tetapi juga ke kalangan bawah," kata Anton.
Anton mengatakan, aparat Kepolisian terutama Kota Bandung khususnya dan Provinsi Jawa Barat umumnya akan sangat terbantu dengan inovasi sosial kemasyarakatan tersebut. "Partisipasi yang luar biasa ini akan sangat membantu Kepolisian karena anggota Densus di Bandung cuma ada 40 orang. Se-Jabar paling 100 orang," katanya.
Anton juga mengatakan, dirinya sangat Mendukung inovasi dari Wali Kota Bandung Tersebut. Karena, dalam dua bulan ini gerakan radikal ini sangat masif dan cepat sekali meracuni warga kita.