Selasa 07 Mar 2017 06:10 WIB

Badung Promosikan Desa Wisata ke Mancanegara

Desa Petang Kabupaten Badung
Foto: badungkab.go.id
Desa Petang Kabupaten Badung

REPUBLIKA.CO.ID, MANGUPURA -- Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, mengupayakan untuk lebih mempromosikan 11 desa wisata yang ada di daerah itu ke mancanegara dengan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan.

"Untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke desa wisata ini kita telah kerjasama dengan agen perjalanan wisata dan himpunan pramuwisata Indonesia," kata Kepala Dinas Pariwisata Cokorda Raka Darmawan di Mangupura, Selasa (7/3).

Ia mengatakan, 11 desa wisata di Kabupaten Badung yang dipromosikan kemancanegara berdasarkan Perbup Nomor 47 Tahun 2010 yakni Desa Wisata Belok di Banjar lawak, Desa Wisata Pelaga di Banjar Kiadan, Desa Wisata Petang di Banjar Kerta, Desa Wisata Pangsan, Desa Wisata Carangsari, Desa Wisata Sangeh.

Kemudian, Desa Wisata Bongkasa Pertiwi di Desa abiansemal, Desa Wisata Baha, Desa Wisata Mengwi, Desa Wisata Munggu, Desa Wisata Kapal. "Dari 11 Desa Wisata ini, yang menjadi primadona wisatawan mancanegara dan domestik yang ramai dikunjungi yakni Desa Wisata Carangsari, Sangeh, Mengwi, Bongkasa Pertiwi, Pangsan dan Kiadan," ujarnya.

Keunikan desa wisata tersebut karena memiliki keindahan alam dengan suasana pedesaan yg kental, tersapat pembangunan heritage seperti Pura Taman Ayun. "Keunikan yang dimiliki Desa Wisata ini juga karena memiliki atraksi wisata petualang seperti rafting, naik gajah, tracking, bersepeda," ujarnya.

Ia mengatakan, Dinas Pariwisata juga gencar melakukan promosi ke mancanegara dan dalam negeri dengan pameran, promisi melalui website Disparda, maupun melalui media media cetak dan brosur.

"Perhatian Pemkab Badung untuk pengembangan Desa Wisata sangat tinggi, hal ini terlihat dari infrastruktur dan fasilitas sarana dan prasarana penunjang menuju dan di lokasi obyek wisata itu," katanya.

Untuk dana pemeliharaan dan operasional desa wisata, diakuinya, belum ada dari pemerintah daerah setempat, karena halitu bukan aset pemerintah. "Saya mengharapkan pengelolanya desa wisata ini bisa lebih mandiri," ujar Raka Darmawan. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement