Selasa 07 Mar 2017 09:52 WIB

6 Anggota Mapala UMM Terjebak di Gua Bangi Ditemukan Selamat

Rep: Cristiyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Universitas Muhammadiyah Malang.
Foto: Republika/Nico Kurniajati
Universitas Muhammadiyah Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Enam mahasiswa pecinta alam Dimpa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terjebak di Gua Lo Bangi, Donomulyo, Kabupaten Malang. Enam mahasiswa itu terjebak di gua selama sehari semalam dan baru ditemukan pada Senin (6/3) petang. 

Pada Ahad (5/3) pagi korban bernama Tegar, Anis Febrianti, Hera, dan Nabila masuk ke Gua Bangi dalam rangka kegiatan susur gua (caving). Gua itu terletak di Dusun Ngliyep Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Namun hingga pukul 17.00 WIB keempatnya belum keluar dari Gua Bangi yang tembus ke Gua Lo di Dusun Ngliyep Desa Kedungsalam.

Dua rekannya bernama Candra dan Zulfikar sekitar pukul 17.00 masuk ke dalam Gua Bangi untuk menyusul empat kawannya yang masih di dalam. Akan tetapi hingga pukul 21.24 keenamnya tak kunjung keluar dari gua. 

Mahasiswa lain yang ada di luar gua pun melakukan pencarian mulai Ahad (5/3) malam sampai Senin (6/3). Namun pencarian tersebut tak membuahkan hasil. Salah satu mahasiswa kemudian melapor ke Polsek Donomulyo. Sekira pukul 15.00 WIB dilakukan pencarian bersama MUSPIKA Donomulyo ke dalam Gua Bangi. 

Untungnya menjelang petang semua korban ditemukan dan dievakuasi dalam keadaan sehat. Sedangkan dua orang dirawat di Puskesmas Donomulyo atas nama Hera Amalia dan Dwi Candra. 

Kepala Humas UMM Rina Wahyu Setyaningrum mengungkapkan saat kejadian Mapala UMM sedang melakukan aplikasi susur goa. Mereka ditemukan oleh anggota Dimpa yang lain yang sudah berada di lokasi sejak semalam. 

"Kondisi keenam mahasiswa UMM tersebut ketika ditemukan sedang istirahat di salah satu titik gua dan belum bergerak keluar karena kehilangan jalur keluar," jelas Rina yang juga menjadi pembina Dimpa. 

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin Dimpa yang dilakukan oleh anggota muda (AM) setelah mereka Diklatsar, yang disebut sebagai Diklat Lanjut. Ada empat divisi yang melakukan aplikasi ini. Selain divisi caving, divisi lain yang melakukan aplikasi adalah divisi gunung hutan di Panderman, divisi arung jeram di Batu, dan divisi panjat tebing di Lembah Kera. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement