REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Bina sarana Informatika (BSI) kembali menggelar wisuda. Pada Maret 2017 ini BSI meresmikan 1.344 wisudawan. Acara tersebut digelar di BSI Convention Center (BCC), Kaliabang Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/3/2017). Wisuda ke-47 tersebut dihadiri antara lain oleh Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Ir Naba Aji Notoseputro dan Ketua Yayasan BSI Herman P Harsoyo beserta jajarannya.
Pada kesempatan itu Naba Aji mengemukakan acara wisuda ini juga bersamaan dengan HUT BSI ke-29 dengan tema AKU BSI, AKU INDONESIA. “Alasan pemilihan tema AKU BSI, AKU INDONESIA ini karena mahasiswa harus bangga dengan BSI dan Indonesia. Selain itu saat ini masyarakat Indonesia terkotak-kotak. Dengan tema ini BSI ingin dapat menggabungkan masyarakat yang terkotak-kotak tersebut,” ujar Naba Aji.
Wisuda BSI kali ini juga merupakan salah satu rangkaian dari HUT BSI. Dalam HUT BSI ini juga diadakan rangkaian lomba-lomba yang difokuskan pada kreativitas mahasiswa, seperti lomba paduan suara (PSM), lomba ORMAWA , lomba debat antarmahasiswa, essay competition, lomba film pendek mahasiswa dan lomba foto kampus BSI Explore.
“Para mahasiswa BSI sangat antusias mengikuti aneka perlombaan tersebut. Contohnya lomba PSM yang dimenangkan oleh PSM kampus BSI Purwokerto mengalahkan PSM kampus BSI Jakarta,” papar Naba.
Naba juga menjelaskan, dalam HUT kali ini juga BSI meluncurkan tiga gerakan. Pertama, GERAM (Gerakan Anti Merokok). Tujuannya untuk menjadi hidup sehat tanpa merokok.
Kedua, kata Naba, GEMPAR (Gerakan Anti Menyontek). Tujuannya mencetak generasi yang jujur. “Ketiga adalah GELIS (Gerakan BSI Menulis). Tujuannya untuk meningkatkan minat menulis dan membaca referensi dikalangan civitas akademik,” tutur Naba.
Naba juga menyampaikan perkembangan dan kemajuan yang ada di lingkungan perguruan tinggi BSI, serta prestasi dan gapaian yang telah BSI raih dengan dukungan dan motivasi semua pihak. Sehingga, BSI telah mencapai kesuksesan menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka.
“Tentunya ini menjadi kebanggaan serta kepercayaan diri segenap wisudawan dan civitas akademi BSI, bahwa kampus BSI memiliki peran penting dalam proses pendidikan anak-anak bangsa,” tutur Naba.
Naba juga menyampaikan tentang struktur tenaga kerja di Indonesia yang saat ini kurang baik. Di dunia kerja, pada level perencana dari strata satu. Namun, tenaga kerja pelaksana adalah lulusan diploma 3. Jika ingin cepat dapat kerja, lebih baik kuliah D3, untuk S1 dapat dilakukan saat bekerja.
Menurutnya, seharusnya pemerintah membuka lowongan D3 sesuai dengan programnya yang memperbanyak D3. “Sebagai solusi, pemerintah harus membuat kebijakan yang mendukung,” papar Naba.
Ke depannya, BSI juga akan mengembangkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). “Hal itu kami lakukan supaya jangkauan BSI semakin luas hingga daerah terpencil, contohnya Papua,” tutur Naba.
Naba juga menyampaikan harapannya untuk BSI, pada tahun 2018 agar BSI dapat menargetkan untuk PJJ dapat terlaksana di seluruh kampus BSI. “Kita juga berharap BSI dapat terus berupaya meningkatkan kualitas dosen, mahasiswa dan lulusannya,” ujar Naba Aji Notoseputro.