Senin 06 Mar 2017 14:23 WIB

Masjid Al-Ikhlas Cipete Pastikan tak Terlibat Politik Praktis

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diwakilkan timses. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Umar Mukhtar
Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diwakilkan timses. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Kemasjidan Masjid al-Ikhlas Cipete Nurhidayat memastikan, kepengurusan di masjid tersebut bersikap independen dan tidak melakukan politik praktis. Maka dari itu, pengurus masjid tersebut tidak pernah menyelenggarakan kegiatan berbau politik, terutama yang berkaitan dengan Pilkada DKI.

"Masjid kami berdiri atas kepentingan jamaah, atas kepentingan umat Islam. Kita tidak pernah melakukan yang sifatnya politik praktis apalagi berkaitan dengan pilkada," kata Nurhidayat kepada Republika di Masjid al-Ikhlas, Jalan Cipete III, Jakarta Selatan, Senin (6/3).

Masjid al-Ikhlas juga, kata Nurhidayat, selalu selektif dalam menerima bantuan. Jika ada tawaran bantuan yang berbau politik, sudah pasti akan ditolak oleh para pengurus. Sebab, kegiatan tersebut bertentangan dengan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Masjid al-Ikhlas.

"Masjid kami itu sangat independen dan kepengurusan kami juga Alhamdulillah solid. Tidak pernah mau menerima yang sifatnya tawaran demikian. Kalau ada tawaran bantuan berbau poliyik pasti ditolak, karena kebijakan dalam AD/ART, kita tidak berpolitik praktis, kita independen," kata Nurhidayat.

Sebelumnya, beredar isu adanya tawaran mengadakan pengajian kepada Masjid Al-Ikhlas Cipete dari Relawan Nusantara (RelaNU). Relawan tersebut dikabarkan siap mendukung acara tersebut dengan memberikan bantuan berupa Sembako dan sejumlah uang tunai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement