REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meninjau pusat kendali kota kembang atau Bandung Command Center di Kantor Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3). Menurut Tjahjo, keberadaan Bandung Command Center sebagai salah satu perwujudan konsep kota pintar yang diterapkan pemerintah Bandung, dapat membangun tata kelola pemerintahan yang efektif sekaligus efisien.
"Bandung merupakan salah satu kota madya yang harus bisa ditiru beberapa daerah lain. Smart city akan menghemat anggaran. Saya ingin membangun tata kelola pemerintahan yang tidak hanya efisien tapi efektif," ujar Tjahjo.
Tjahjo memuji pembangunan di Bandung yang dilakukan secara modern tanpa menanggalkan jati diri tanah leluhur. Dia meminta Pemerintah Kota Bandung juga melakukan sinergi dengan kabupaten di sekitar Bandung.
"Kami mengapresiasi Bandung. Banyak kementerian, media nasional, serta lembaga-lembaga yang juga mencermati setiap perkembangan di Bandung. Tinggal nanti 'airport' dibenahi menjadi lebih baik," kata dia.
Dalam kegiatan peninjauan itu Mendagri disambut oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menjelaskan kepada Mendagri proses kerja di dalam Bandung Command Center. Kang Emil juga melaporkan kepada Mendagri bahwa selama tiga tahun kepemimpinannya, reformasi birokrasi di Bandung dapat meningkat signifikan.
"Dulu reformasi birokrasi ranking 200-an, sekarang ranking satu. Dulu di Ombudsman rapor kami merah, sekarang hijau. Peringkat keterbukaan informasi dari ranking belasan menjadi ranking satu," kata Kang Emil.