Ahad 05 Mar 2017 17:39 WIB

Soal Makam Mbah Priok, JJ Rizal Sebut Ahok Kehilangan Akal Sehat

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bilal Ramadhan
Makam Mbah Priok
Foto: Republika
Makam Mbah Priok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarawan JJ Rizal menilai langkah Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menetapkan Makam Mbah Priok menjadi cagar budaya sebagai tindakan yang 'kehilangan akal sehat'. Pasalnya, kebijakan tersebut dilakukan Ahok secara sepihak, tanpa melalui rekomendasi dari tim ahli yang membidangi soal cagar budaya.

"Kalau dia (Ahok) akalnya memang sehat, prosedurnya harus melalui tim ahli cagar budaya dan benda bersejarah. Harus ada rekomendasinya dulu dari tim itu. Tapi ini kan tidak," ujar Rizal kepada Republika.co.id, Ahad (5/3).

Dia mengatakan, Ahok tidak sekadar menyalahi prosedur saat menetapkan Makam Mbah Priok sebagai cagar budaya. Mantan bupati Belitung Timur itu, kata Rizal, juga menafikan berbagai kajian ilmiah dan fakta historis tentang sejarah Islam di Jakarta, terutama di kawasan Tanjung Priok.

Dia menjelaskan, sampai saat ini tidak ada satu pun hasil penelitian maupun bukti sejarah yang mengungkap tentang sepak terjang Mbah Priok dalam proses syiar Islam di Jakarta. Secara historis, dalam jaringan orang yang dianggap berjasa mengislamkan tanah Betawi pun, juga tidak tercantum nama Mbah Priok alias Habib Hasan al-Hadad.

Rizal menuturkan, ada banyak karya akademik yang bisa dijadikan sebagai referensi dalam menelusuri perkembangan Islam di Jakarta. Beberapa contoh di antaranya adalah hasil studi Abdul Aziz (1998) yang mengangkat tajuk 'Islam dan Masyarakat Betawi', serta disertasi karya Muhammad Zafar Iqbal (2002) berjudul 'Islam di Jakarta: Studi Sejarah Islam dan Budaya Betawi'.

"Dari semua karya akademik itu, tidak ada satu pun yang memuat nama Mbah Priok. Begitu pun dengan dokumen-dokumen sejarah yang merekam keberadaan komunitas Hadramaut dan koloni Arab di Nusantara, termasuk karya LWC van den Berg pada 1886 silam, juga tidak didapati nama Mbah Priok di dalamnya," ungkap Rizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement