Sabtu 04 Mar 2017 20:42 WIB

Penetapan Cagub DKI Molor, Ahok-Djarot Langsung Pulang

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andi Nur Aminah
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) didampingi calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat (tengah)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) didampingi calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara penetapan calon gubernur DKI Jakarta untuk putaran kedua mengalami keterlambatam satu jam lebih dari jadwal seharusnya. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pun langsung meninggalkan acara penetapan calon gubernur DKI Jakarta untuk putaran kedua itu karena molor dari jam yang ditentukan.

Berdasarkan undangan, jadwal acara tersebut dimulai pada pukul 19.00 WIB. Ahok-Djarot dan timsesnya pun telah hadir lengkap di acara yang diselenggarakan di Hotel Borobudur itu. Namun, hingga pukul 20.00 WIB, acara belum juga dimulai.

Ahok-Djarot dan timnya menunggu hingga 15 menit kemudian. Tapi, acara tetap belum dimulai. Hingga akhirnya, Ahok-Djarot langsung keluar dari ruangan tempat acara digelar dan menuju lantai dua hotel untuk mengadakan konferensi pers terkait pihaknya yang langsung meninggalkan agenda penetapan itu. 

"Mohon maaf ini kita melihat ada ketidakprofesionalan dari penyelenggara. Kami benar-benar menghargai undangan dari KPUD. Kami datang tepat waktu, sehingga kami harus mengalahkan beberapa acara yang harusnya kami hadiri pada malam ini dengan harapan acara di KPUD betul-betul berjalan tepat waktu," tutur dia.

Tetapi, lanjut Djarot, setelah pihaknya menunggu hampir satu jam belum ada tanda-tanda acara dimulai. Karena itu, penetapan hasil pada putaran pertama, apapun hasilnya pihaknya bisa terima apapun itu. 

Djarot menuturkan tim Ahok-Djarot memohon maaf dengan sangat untuk saling menghargai dengan yang lain, bahwa tidak dapat mengikuti acara pada malam hari ini. "Biarkan nanti, dilakukan sendiri oleh KPUD. Kenapa? Kan harusnya KPUD juga memberlakukan satu aturan yang sama, ketika aturan itu jam tujuh malam, harusnya pada jam tujuh malam atau paling lambat jam 7.15 itu juga harus dimulai. Ada atau tidak ada, datang atau tidak datang salah satu pasangan," kata dia.

"Kami sudah lengkap datang jam tujuh tapi tadi kita lihat mereka masih makan-makan dan belum dimulai. Jadi dengan permohonan maaf, saya menghargai kinerja dan profesionalitas KPUD dan pasangan calon yang lain, kami menghargai, silakan, kami juga minta pengorbanan kami, kesungguhan dan komitmen kami, juga sama-sama dihargai," tutur dia.

Djarot melanjutkan, pihaknya juga mengajak semua pihak dalam momen pesta demokrasi di Jakarta ini untuk membangun demokrasi yang betul-betul memberikan perlakuan yang sama, disiplin yang sama. "Kami ada acara, saya meninggalkan tempat ini," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement