Sabtu 04 Mar 2017 18:23 WIB

Sekjen PDIP: Jalan Politik Kita Bukan Menang-menangan

Hasto saat berdialog dengan pendukung nomor urut dua itu di KecamatanToboali, Bangka Selatan, Selasa (7/2).
Foto: istimewa
Hasto saat berdialog dengan pendukung nomor urut dua itu di KecamatanToboali, Bangka Selatan, Selasa (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) menjadi ajang konsolidasi dan penguatan organisasi bagi organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut. Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengingatkan, Repdem sebagai sayap partai PDIP harus kuat mengepakkan sayap, tampil memimpin keseluruhan pergerakan rakyat dengan selalu hadir di tengah-tengah rakyat.

"Saya tegaskan bahwa Repdem sebagai sayap partai harus memahami bagaimana kongres ke-4 PDIP meneguhkan sebagai partai pelopor dan partai ideologis yang menjadikan pancasila sebagai ruh perjuangan," ujar Hasto dalam penutupan Rakernas Repdem yang dihadiri 20 DPD Repdem se-Indonesia, Sabtu (4/3).

Kepada para kader, Hasto mengatakan posisi ideologi PDI-P sebagai pelopor ini kemudian diteruskan dalam kebijakan Presiden Joko Widodo dengan menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari Pancasila. Mata rantai sejarah perjuangan kemerdekaan disusun sejak ratusan tahun lamanya. Dan Bung Karno menegaskan bahwa hanya bangsa yang berani meletakkan nasib di tangan sendiri yang akan berhasil.

"Karena itu, seluruh kader Repdem harus ingat dan tanamkan dalam-dalam bahwa semangat berdikari, budaya gorong royong harus dijalankan dalam jengkal jengkal perjuangan," ucapnya.

Hasto yakin, langkah Repdem dengan semua kekuatannya akan tegap dan kuat untuk bercengkrama bersama masyarakat di bawah. "Repdem harus terjun langsung bersama-sama dengan rakyat. Mendatangi masyarakat dengan semangat gotong royong, persatuan, dan menjalankan penuh idiologi Pancasila," ujarnya.

Ideologi perjuangan PDIP juga sudah dirumuskan dengan baik, di mana Pancasila menjadi dasar kekuatan. "Hanya bangsa yang berani meletakkan nasib di tangan sendiri yang akan berhasil. Semangat ini menjadi kekuatan Repdem," ujarnya.

Menurut Hasto, sikap tak diam melihat ketidakkeadilan merupakan pengamalan dari Pancasila yang digali dari bumi Indonesia, menjadi ideologi bangsa.

"Jangan hanya sekadar berucap. Tapi penting diamalkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Jalan politik kita yang berkeadaban. Bukan menang-menangan, apalagi menghina. Bung Karno memperjuangkan kepentingan bangsa. Mendedikasikan hidupnya untuk bangsa dan negara," kata Hasto.

‎Hasto kemudian mencontohkan salah satu sikap negarawan Bung Karno, saat membangun Masjid Istiqlal. Menurutnya, Proklamator kemerdekaan Indonesia tersebut tidak memandang suku maupun agama dari arsitek yang membangun salah satu bangunan kebanggaan Indonesia tersebut.

"Arstitekturnya Silaban, beragama Kristen. Termegah di Asia (ketika itu, red). Bung Karno juga membangun peradaban Islam‎. Jadi kita tunjukkan, nilai Ketuhanan dengan PDIP membumikan Pancasila. Nilai Ketuhanan itu artinya tak ada egoisme antarmanusia. Yang ada semangat musyawarah dan kebersamaan," ucap Hasto.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Nasional Repdem Masinton Pasaribu mengatakan, Rakernas Repdem adalah rapat bersama Dewan Pimpinan Nasional dan Dewan Pimpinan Daerah dari 20 provinsi se-Indonesia untuk memantapkan persiapan pelaksanaan musyawarah nasional (Munas) Repdem yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 15-17 April 2017.

"Peserta Munas diikuti oleh 170 DPC Repdem dan berlangsung dua hari pada 3-4 Mei 2017. Hari ini ditutup oleh Sekjen PDIP pak Hasto," ujar Masinton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement