REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengungkap dirinya sangat mencintai Presiden pertama RI, Sukarno atau lebih dikenal Bung Karno. Sampai-sampai, di pendopo, kantor hingga kediamannya terpajang lukisan sang proklamator tersebut.
"Saya sangat mencintai Bung Karno, kalau abang-abang main ke pendopo saya banyak lukisan Bung Karno. Saat saya buka pintu ada lukisan Bung Karno," kata Ridwan Kamil dalam acara penutupan Rakernas Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN-Repdem) organisasi sayap PDIP di Hotel Grand Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/3).
Pria yang akrab disapa Kang Emil bahkan mengaku lukisan Bung Karno bisa 'menegur' dirinya, jika lalai dalam bertindak. Ia mengaku, menjadi orang nomor satu di Kota Kembang tidak mudah, karena mengemban amanah dsri masyarakat Kota Bandung.
"Kalau saya lupa diri maka saat buka pintu saya langsung diingatkan oleh si Bung itu, ya Bung Karno," ujar dia.
Menurut Kang Emil, Bung Karno dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat dekat dengan rakyat, bahkan sering turun langsung kepada masyarakat agar bisa mengetahui langsung permasalahan apa saja yang tengah dihadapi.
"Bung Karno itu rajin turun ke bawah, makanya muncul marhaenisme itu," ucap dia.
Diakui Kang Emil, dalam memimpin Kota Bandung ia banyak belajar dari sosok Bung Karno, terlebih soal gagasan-gagasan Bung Karno yang menurutnya baik untuk diaplikasikan. Selain itu, ia menyampaikan jika manusia harus hidup berlandaskan ideologi, agar tidak sepertinlayang-layang putus yang terbang tak tentu arah.
"Bung Karno ini manusia penuh gagasan, karena manusia harus hidup dengan memiliki ideologi dan gagasan. Sama pesan ibu saya, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi masyarakatnya. Makanya setiap waktu saya untuk warga Kota Bandung," kata Kang Emil.
Di akhir sambutan, Ridwan melontarkan pernyataan yang membuat riuh peserta Rakernas Repdem. "Saya belum punya warna tapi saat ini sedang pacaran. Namun nasihat-nasihat Bung Karno sudah saya jalankan," ujarnya.
Ridwan Kamil mengatakan dirinya dan warga PDIP saudara kandung dalam perjuangan yang ingin mempertahankan ideologi Pancasila, NKRI dan membela keberagaman.