REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Museum Gunung Merapi (MGM) direncanakan akan segera direnovasi dalam waktu dekat ini. Plt Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman, Aji Wulantara mengatakan, perbaikan MGM akan dilakukan bersama dengan Badan Geologi Bandung.
“Badan Geologi Bandung sudah datang ke MGM dan menghitung perkiraan dana perbaikan museum,” katanya saat ditemui di Ruang Humas Pemkab Sleman, Jumat (3/3). Menurutnya, perkiraan dana yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan MGM senilai Rp 500 juta.
Aji mengemukakan, saat ini beberapa bagian atap gedung MGM sudah retak. Sehingga kebocoran selalu terjadi saat hujan turun. Bahkan berdasarkan pantauan Republika, ember diletakkan di beberapa titik untuk menampung air hujan yang masuk ke dalam gedung.
Selain itu, ada ruangan yang tidak terpakai dengan optimal di lantai paling atas. Lantaran jarang digunakan, sebagian fasilitas di ruangan tersebut menjadi rusak. Bahkan dinding dan tembok ruangan tampak terkelupas. Sementara lantainya mencuat ke atas.
Meski MGM merupakan aset milik Pemkab Sleman, pengelolaannya masih dilakukan atas kerja sama dengan Badan Geologi Bandung sampai 2019 mendatang. Maka itu, perbaikan MGM belum bisa dilakukan secara mandiri oleh Pemkab Sleman melalui Dinas kebudayaan.
“Padahal kalau pengelolaannya sudah 100 persen oleh Pemkab Sleman, perbaikannya bisa dianggarkan melalui Danais (Dana Keistimewaan),” kata Aji. Meski demikian, ke depannya Pemkab Sleman juga berencana untuk mengelola MGM secara mandiri.
Perbaikan MGM sendiri dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung. Pasalnya museum yang berada di Lereng Merapi itu merupakan salah satu icon pariwisata unggulan Kabupaten Sleman. Tahun ini MGM ditargetkan mampu menarik kunjungan sebanyak 350 ribu wisatawan. "Target pendapatan 2017 sebesar Rp 2 miliar rupiah," tutur Kepala Bidang Dokumentasi Sarana dan Prasarana Kebudayaan Disbud Sleman, Wasita. Adapun jumlah kunjungan selama awal tahun ini rata-rata sebanyak 42 ribu wisatawan per bulan.