Jumat 03 Mar 2017 11:16 WIB

Jalan Riau-Sumbar Putus Akibat Banjir

Warga melewati banjir yang merendam rumah di Desa Pulo Lawas Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau (Ilustrasi)
Foto: Antara/Rony Muharrman
Warga melewati banjir yang merendam rumah di Desa Pulo Lawas Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PEKANBARU -- Jalan lintas Provinsi Riau-Sumatera Barat putus akibat jalur penghubung kedua provinsi bertetangga itu terendam banjir hingga setinggi satu meter seja Jumat dinihari tadi. Kondisi jalan di (Kecamatan) Pangkalan Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat, saat ini terendam banjir.

"Informasinya juga ada longsor di sana," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur, Jumat (3/3).

Jim mengatakan, banjir di Pangkalan 50 Kota terjadi akibat meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Pangkalan pada pukul 03.00 WIB. Akibatnya, air menggenangi badan jalan dengan ketinggian 50-100 centimeter, hingga menyebabkan kendaraan tidak dapat bergerak sama sekali.

BPBD Riau terus berkoordinasi dengan BPBD Sumatera Barat terkait banjir yang terjadi tersebut. "Koordinasi terus dilakukan karena banjir juga berdampak besar ke Riau," ujarnya. BPBD Riau juga siap memberikan bantuan apabila diminta oleh BPBD setempat.

Lebih jauh, Jim mengatakan pengelola waduk PLTA Koto Panjang mempertimbangkan untuk membuka pintu terkait banjir tersebut. "Untuk mengurangi banjir, informasinya siang ini pukul 14.00 WIB pintu air waduk PLTA Koto Panjang akan dibuka," ujar Jim.

Ia menjelaskan bahwa DAS Pangkalan langsung menuju ke waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau. Sementara hilir Sungai Pangkalan yang berada di kaki Bukit Barisan saat ini sedang dilanda hujan intensitas tinggi.

Untuk itu, dia mengatakan, bendungan harus dibuka agar banjir di pangkalan surut serta menjaga elevasi air di Waduk PLTA Koto Panjang dalam kondisi yang wajar. "Sekarang elevasi sudah 80.48 mdpl (meter diatas permukaan laut). Agar bendungan tidak rusak dan mengurangi banjir di Pangkalan (Sumbar), maka pintu air di Waduk PLTA (Kampar-Riau) harus dibuka," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan BPBD Kampar, Muhammad Nasir menjelaskan ada setidaknya 10 Kecamatan yang dianggap rawan banjir apabila pintu air di PLTA Koto Panjang dibuka. Kecamatan tersebut diantaranya adalah Kuok, Salo, Bangkinang Kota, Bangkinang, Kampar, Rumbio Jaya, Kampar Utara, Kampar Timur, Tambang, dan Siak Hulu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement