Kamis 02 Mar 2017 22:52 WIB

Lebih dari 150 Desa di Sumsel Rawan Karhutla

Rep: Maspriel Aris/ Red: Teguh Firmansyah
Rapat koordinasi dan monitoring pencegahan Karhutla Sumsel, Kamis (2/3) di Kantor Gubenur Sumsel.
Foto: Humas Pemprov
Rapat koordinasi dan monitoring pencegahan Karhutla Sumsel, Kamis (2/3) di Kantor Gubenur Sumsel.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) bersama Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Sumsel bersama tim Kemenko Polhukam, Kamis (2/3) melaksanakan rapat koordinasi dan monitoring pencegahan karhutla di kantor Gubernur Sumsel.

Rapat dipimpin Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumsel Joko Imam Sentosa dengan didampingi Asisten Deputi 4/V Kamtibmas Kemenko Polhukam Bambang Sugeng dan Komandan Satgas Karhutla Sumsel Kol Inf Kunto Arief Wibowo serta dihadiri pimpinan SKPD SKPD dan stakeholder terkait.

Komandan Satgas Karhutla Kunto Arief Wibowo  mengatakan, untuk mengantisipasi karhutla 2017 kini sudah terdapat 483 Posko Karhutla yang tersebar di seluruh daerah di Sumsel. “Saat ini sudah dipetakan daerah rawan karhutla Sumsel tahun 2017, ada lebih 150 desa rawan Karhutla,” katanya.

Menurut Kunto Arief Wibowo yang juga Komandan Korem 044/Garuda Dempo, desa rawan karhutla tersebut tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.

“Semua desa sudah disiapkan satgas yang akan menangani daerah rawan tersebut,” ujarnya.

Sementara itu menurut Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Joko Imam Sentosa, diperkirakan kondisi cuaca khusus wilayah Sumsel pada 2017 akan mengalami musim kemarau lebih panjang, sehingga langkah antisipasi harus dilaksanakan dengan baik.

Pada kesempatan tersebut Asisten Deputi 4/V Kamtibmas Kemenko Polhukam Bambang Sugeng mengapresiasi Satgas Karhutla Sumsel yang telah melakukan evaluasi, pemetaan daerah rawan dan penetapan status siaga darurat sejak Januari 2017.

Bambang Sugeng mengingatkan perlu mewaspadai bersama bahwa dari perkiraan cuaca 2017, cuaca dan iklim akan sedikit lebih ekstrem dibanding 2016. Namun lebih baik dibandingkan 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement