Kamis 02 Mar 2017 19:51 WIB

Arti Penting Kunjungan Raja Salman Menurut PKS

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud bersama Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan pimpinan lembaga dan tokoh Islam saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/3).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud bersama Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan pimpinan lembaga dan tokoh Islam saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR Fraksi PKS Mahfudz Sidiq menyatakan, kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis ke Indonesia memiliki nilai penting bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Terlepas dari 11 MoU yang sudah ditandatangani dan harus ditindaklanjuti agar menjadi efektif, kunjungan balasan Raja Salman bisa dan harus dijadikan modal politik bagi peran diplomasi Indonesia di kawasan timur-tengah.

Menurutnya, sebagai aktor terpenting di kawasan itu, penilaian positif Arab Saudi terhadap Indonesia sangat diperlukan bagi peran Indonesia di kawasan timur tengah. Peran tersebut antara lain, peran konflik dan resolusi, peran pembangunan demokrasi yang kompatibel dengan masyarakat muslim, serta peran dalam isu kemerdekaan Palestina.

''Hal -hal ini menjadi nilai tambah yang bisa dikapitalisasi oleh Indonesia. Selanjutnya 11 MoU harus ditindaklanjuti sebagai pintu masuk bagi peningkatan kerjasama bilateral di berbagai bidang, khususnya ekonomi-perdagangan,'' kata Mahfudz, saat dihubungi, Kamis (2/3).

Tentang kuota haji yang diusulkan penambahan oleh ketua DPR, Mahfudz menuturkan, itu sangat beralasan. Sebab, penambahan kuota haji bisa dilakukan berdasarkan keputusan raja pada tiap musim haji, diambil dari sisa kuota yang tidak terpakai oleh negara-negara lain.

''Mengingat daftar tunggu haji di Indonesia sudah sangat panjang,'' jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement