Kamis 02 Mar 2017 00:06 WIB

Emil: Trotoar Bukan Tempat Parkir dan Jualan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjalan menuju Pendopo didamping warga disabilitas di trotoar seusai peresmian revitalisasi Trotoar Kota Bandung di Jalan Ir.H. Djuanda (Dago), Kota Bandung, Ahad (19/2).
Foto: Mahmud Muhyidin
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjalan menuju Pendopo didamping warga disabilitas di trotoar seusai peresmian revitalisasi Trotoar Kota Bandung di Jalan Ir.H. Djuanda (Dago), Kota Bandung, Ahad (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, ‪BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah gencar merevitalisasi trotoar di wilayahnya. Pemkot pun ingin mengembalikan fungsi trotoar sebagai sarana pejalan kaki.

Pada Rabu (1/3), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melakukan inspeksi kondisi trotoar di kawasan Jalan Dipati Ukur. Ia meninjau langsung sarana pedestrian itu mulai dari Simpang Dago hingga kawasan Sekeloa. Di daerah tersebut ada sejumlah kampus. Kepala daerah yang akrab disapa Emil itu sempat menyindir perilaku mahasiswa. “Tadi saya menyaksikan sendiri mahasiswanya makan, sampahnya dibiarkan di dekatnya, tanpa dibereskan,” ujar dia. 

Emil juga menegur lima pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar. Ia memindahkan para pedagang makanan ringan itu ke lokasi lain. Selain pedagang, ada juga sejumlah motor yang diparkir di trotoar. Kendaraan itu pun dialihkan. “Ini kan trotoar, bukan tempat parkir dan tempat berjualan. Jadi, harus dipindahkan,” kata dia.

Saat itu Emil mengingatkan warga agar ikut menjaga sarana infrastruktur yang telah dibangun, termasuk trotoar. Ia mengharapkan, masyarakat juga tidak melanggar aturan yang dapat menganggu kenyamanan fasilitas publik. Dalam kesempatan itu Emil juga mengajak peran serta pelaku usaha.

Ketika bertemu pemilik restoran atau toko, ia meminta agar mereka ikut menjaga kondisi trotoar, membersihkannya, dan juga merawat pohon di sana. “Saya titip pohon dan trotoar untuk dirawat. Jangan sampai ada yang parkir di trotoar. Kita bagi-bagi tugas. Saya doakan usahanya di Bandung lancar,” ujar dia.

Emil berharap, dengan metode seperti itu bakal tumbuh kesadaran sektor swasta turut berpartisipasi dalam menjaga fasilitas publik. Pemerintah kota pun, kata dia, tetap mengerahkan petugas untuk membersihkan dan merawat lingkungan dan fasilitas yang ada. “Kalau itu jadi budaya, insyaallah, Bandung bisa lebih bersih,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement