Rabu 01 Mar 2017 23:33 WIB

Bio Farma Bantu Sosialisasi Pengembangan Geopark Ciletuh

Panenjoan, bukit di gerbang Geopark yang bisa melihat geopark secara keseluruhan
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Panenjoan, bukit di gerbang Geopark yang bisa melihat geopark secara keseluruhan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — PT Bio Farma membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi menggelar sosialisasi pengembangan kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Sosialisasi ini menjadi bagian untuk mendukung Geopark Ciletuh masuk dalam jaringan taman bumi internasional atau “UNESCO Global Geopark”.

Kegiatan ini juga untuk menyiapkan masyarakat dan elemen lainnya terkait rencana kedatangan tim UNESCO yang akan menilai Geopark Ciletuh. Sosialiasi yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi dan Bio Farma ini digelar di Aula Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Selasa (28/2). “Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pemerintah dan aparat di tataran desam” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Dana Budiman, dalam keterangan tertulis yang diterima republika.co.id.

Acara sosialisasi dihadiri sekitar 250 orang dari delapan kecamatan yang termasuk dalam kawasan Geopark Ciletuh. Meliputi Kecamatan Ciemas, Ciracap, Surade, Waluran, Simpenan, Palabuhanratu, Cikakak, serta Kecamatan Cisolok. Hadir dalam kesempatan itu unsur musyawarah pimpinan kecamatan (muspika), aparat desa, kepolisian, dan TNI, serta musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Kabupaten Sukabumi dan perwakilan dari Bio Farma. 

Direktur SDM PT Bio Farma Andjang Kusumah mengatakan, Bio Farma sudah mengawal persiapan dan pengembangan Geopark Ciletuh dan masyarakat di sekitarnya sejak tiga tahun lalu. Pada Februari lalu, kata dia, Bio Farma pun sudah berkoordinasi dengan tim dari UNESCO dengan mendatangi langsung kantor pusatnya di Paris, Prancis. “Hasil dari pertemuan tersebut kami sosialisasikan kembali kepada berbagai pihak terkait Geopark Ciletuh, sehingga membantu dalam upaya kesiapan visitasi tim UNESCO pada Mei mendatang,” ujar dia.

Dalam sosialisasi itu juga dihadirkan tim ahli Prof Mega Fatimah Rosana yang menjelaskan mengenai konsep geopark dan pengembangannya. Sementara Yudith Wiweko, penggiat wisata minat khusus, mencoba memotivasi terkait pengembangan kegiatan wisata di geopark. Dengan adanya sosialisasi kepada berbagai elemen masyarakat ini, diharapkan Geopark Ciletuh dapat segera diakui dalam jaringan taman bumi internasional. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement