REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, KH. Muhyidin Junaidi menilai Arab Saudi memahami posisi penting Indonesia saat ini. Ini terlihat saat kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Karena itu, ia berharap pemerintah Indonesia juga harus lebih memainkan peran serius di mata Arab Saudi dalam segala hal. "Kami sangat berharap agar MoU yang ditanda tangani oleh kedua kepala negara segera ditindak lanjuti demi kebaikan dan kemajuan bangsa kedua negara," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (1/3).
Menurut Muhyidin, kunjungan Raja Salman ini adalah momen historis, sebagai milestone untuk menjalin hubungan yang lebih dinamis dan progresif. Terutama, kata dia, peran Indonesia dalam menghadapi gempuran Islamophobia dunia. "Indonesia harus mengambil peran aktif dalam mendamaikan pihak pihak yang bertikai di Timur Tengah dan menunjukkan sikap netralnya sebagai peace negotiator dgn pengalaman yang luas," kata dia.
Muhyidin menilai Saudi tentu paham Indonesia pada 2050 akan jadi negara keempat terbesar dunia. Karena itu peran Indonesia akan sangat penting, dan hal ini harus disikapi pemerintah Indonesia yang akan sangat butuh pasokan minya yang konsisten dari Saudi.