REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan yang terus mengguyur Kota Bandung, menyebabkan tujuh rumah di bantaran sungai anak kali Cikapundung Jalan Gatot Subroto Gang Karees Kulon RT 04 RW 05 Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong ambruk tergerus air Selasa, (28/02) petang. Puluhan jiwa terpaksa mengungsi pascakejadian tersebut.
Menurut salah satu korban longsor tersebut, Inas (29 tahun), usai shalat maghrib tiba-tiba dengar gemuruh dari belakang rumah. Kemudian, hujan deras dan petir merobohkan kantor RW merangkap kantor serba guna. "Rumah yang di pinggir terkena imbas dan roboh bagian belakang," kata Inas.
Mengetahui ada warganya yang terkena bencana, Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, melakukan peninjauan ke lokasi bersama Ibu Wakil Wali Kota Bandung Siti Oded, Rabu (1/3).
Dalam peninjauannya tersebut Oded mengunjungi seluruh korban yang terkena dampak dan meninjau lokasi yang terhempas air anak sungai kali Cikapundung. Sekitar 7 bangunan di antaranya rumah warga dan bangunan serba guna ini longsor sekitar pukul 17.45 WIB.
"Ini akan segera diselesaikan, warga yang mengalami dampak bencana ini dipindahkan kerumah kos-kosan untuk selanjutnya akan dilakukan evakuasi kepada mereka," katanya.
Menurut Oded, Pemerintah Kota Bandung akan mengusahakan perpindahan korban ke lokasi rusun yang berada di Kota Bandung. Agar, masyarakat dapat keluar dari kondisi yang menghawatirkan dan membahayakan keselamatan masyarakat yang terkena dampak longsor.
"Saya harapkan masyarakat dapat dipindahkan ke rusun, saya selanjutnya akan mengecek rusun yang punya Pemerintah Kota Bandung, kalau masih ada saya kira mereka harus secepatnya dipindahkan supaya mereka keluar dari situasi dan kondisi yang memprihatinkan," katanya.
Oded menghimbau kepada masyarakat Kota Bandung yang membangun bangunan di bantaran kali untuk berhati-hati. Karena, sewaktu-waktu dapat membahayakan. Pemerintah Kota Bandung sendiri, sudah mengupayakan pemindahan seluruh masyarakat yang hidup di bantaran sungai yang berada di Kota Bandung. "Saya dan Pak Wali sedang mengumpukan data masyarakat yang hidup di bantaran sungai," katanya.
Namun, kata dia, pemindahan ini juga dilakukan kepada masyarakat yang berkondisi sama. Seperti yang di Babakan Siliwangi sudah dipindahkan ke rusun Sadang Serang. "Kami juga memindahkan masyarakat yang hidup di dekat rel kereta api Kiaracondong," katanya.