REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tokoh umat Islam terus berorasi di depan Kementerian Pertanian untuk mengawal sidang kasus penistaan agama, Selasa (28/2).
Neno Warisman yang ikut menyampaikan orasinya berpesan kepada massa dan seluruh umat Islam agar tidak berkata kasar dalam menyampaikan perjuangan mendukung penegakkan keadilan terhadap terdakwa penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Menurut Neno, kalau umat Islam juga berkata dan berperilaku kasar maka tidak ada bedanya dengan karakter Ahok. "Pesan saya agar umat memperjuangkan Islam tidak melakukan perkataan kasar. Seperti yang dilakukan BTP," ujarnya saat orasi didepan mobil komando yang mengawal sidang kasus penistaan agama ke 12, Selasa (28/2).
Baca Juga: Ini yang Dikatakan Tim Hukum Ahok Saat Menolak Habib Rizieq Sebagai Saksi
Mantan aktris era 80-an ini menegaskan, kemenangan umat Islam di sidang mengawal kasus penistaan agama ini harus diraih dengan cara yang mulia. "Ini perjuangan melawan kedzaliman, bukan hanya untuk kasus ini tapi melawan mereka segelintir orang yang ingin merebut bangsa ini," katanya.
Ia menegaskan, umat Islam bukan anti-NKRI, bukan antiagama atau ras tertentu. Umat Islam pun tidak membenci pemerintah, polisi, jaksa, ataupun Cina. "Kita di sini melawan kezaliman. Melawan mereka yang ingin mengambil negara ini dan menyingkirkan masyarakat asli indonesia," ujarnya.
Neno kemudian berpesan kepada pemerintah, polisi, jaksa, dan hakim yang Muslim, jangan mencoba-coba meminta azab dari Allah, dengan berlaku tidak adil.
Sebab, kata dia, manusia tidak akan sanggup menanggung azab Allah tersebut. "Karena itu pemerintah jangan sekali kali mencoba meminta azab Allah tersebut," ujarnya yang disambut teriakan takbir oleh massa umat Islam.
Baca Juga: Sidang Belum Selesai, Massa Pendukung Ahok Bubarkan Diri.