REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi beserta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno melaporkan persiapan penyambutan kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud pada 1 hingga 1 hingga 9 Maret 2017 mendatang kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Retno, persiapan penyambutan kedatangan Raja Salman ini telah mencapai 90 persen.
"Mungkin sudah 90 persen, tinggal hal-hal kecil yang harus kita selesaikan pada hari H," ujar Retno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/2).
Kepada Presiden, ia menjelaskan berbagai persiapan penyambutan baik secara substansial maupun non-substansial sesuai prosedur yang ditetapkan. Termasuk juga masalah keamanan. Retno menyampaikan, secara politik, kunjungan Raja Arab ini sangat bersejarah setelah kunjungan terakhir kalinya yakni 47 tahun yang lalu.
(Baca Juga: Polisi tak Berseragam Turut Dikerahkan untuk Kawal Raja Salman)
Kunjungan ini pun menunjukan hubungan baik antara kedua negara. Menurut Retno, selama ini kedua negara memang berkomitmen untuk lebih saling mendekatkan diri.
"Dalam dua tahun terakhir terjadi intensitas kunjungan yang sangat luar biasa, baik di tingkat menteri, parlemen, kontak bisnis dan hubungan pada level leaders baik sendiri, dalam artian pembicaraan per telepon beberapa kali dilakukan," ujarnya.
Pemerintah Arab Saudi, Retno mengatakan menilai Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Karena itu, kunjungan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan hubungan kedua negara melalui berbagai kerja sama yang akan dilakukan nanti, salah satunya di sektor ekonomi.
"Kunjungan ini membahas peningkatan kerja sama bidang ekonomi, ekonomi jadi salah satu fokus kunjungan Raja Salman ke Indonesia," ucap Retno.
Ia menjelaskan, sejumlah kerja sama proyek akan dijalin dengan Arab Saudi. Seperti kerja sama pembangunan kilang minyak di Cilacap yang telah berjalan. Selain akan membahas kerja sama di bidang ekonomi, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi nantinya juga akan membahas masalah jamaah haji.