Ahad 26 Feb 2017 19:07 WIB

Depok Rencanakan Program Pembangunan Ekonomi Lewat Infak

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Dwi Murdaningsih
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi
Foto: Republika
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok merencanakan program pembangunan ekonomi lewat infak. "Kami akan mengajak warga Depok untuk memperbanyak infak dan sedekah," kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris

saat menghadiri kegiatan Workshop dan Talkshow Nusantara Berinfaq di Aula Masjid Al Muhajirin, Komplek Kemang Swatama, Kalibaru, Cilodong, Sabtu (25/2).

Menurut Idris, infak yang diberikan warga secara ikhlas dari hati, bisa dijadikan sarana untuk membangun keunggulan ekonomi sesuai visi Kota Depok yaitu, unggul, nyaman, dan religius. "Kalau sesuatu berangkat dari hati, maka itu tidak dapat terkalahkan. Jika hati dan niat kita baik, maka semua yang kita lakukan juga insya Allah akan berdampak baik," kata Idris.

Idris menuturkan, apresiasinya terhadap salah satu wadah untuk mengingatkan warga Depok untuk tidak melupakan amal dan infak. Dengan kegiatan ini, diharapkan warga bisa lebih sering melaksanakan infak, tentunya dengan ketulusan hati dan sesuai kemampuan.

"Dalam konteks pembangunan kota, Depok memiliki visi yang menjadi karakter dan kekuatan kota yaitu religius yang merupakan simpul dari dua visi lainnya, yaitu unggul dan nyaman. Dalam Islam, keunggulan itu bisa diwujudkan dalam ekonomi dan juga agama," kata Idris.

Menurut Idris, sebaik-baiknya harta itu adalah harta yang saleh, di mana kita diminta untuk membersihkan harta agar mendapatkan keberkahan salah satunya dengan infak. "Untuk itu kami berencana membuat program pembangunan ekonomi lewat infak," kata dia.

Ketua RW 08 Kompleks Kemang Swatama, Depok, Puji Harja mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menggalakkan umat Islam di Depok untuk malaksanakan infak. Menurut dia, infak tidak harus selalu dalam bentuk uang tunai, tapi juga bisa dengan cara lain seperti barang-barang bekas.

Pembangunan Masjid Al Muhajirin sebagian besar berasal dari dana infak masyarakat. Namun, agar warga tertarik berinfak, pihaknya menggelar beragam acara seperti Pasar Tani. Lewat acara inilah, menjadi salah satu mesin mengalirnya infak dari masyarakat. "Pasar itu adalah wahana untuk berinfak, kami dorong masyarakat untuk bisa berinfak dengan alternatif lain," kata Puji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement