Sabtu 25 Feb 2017 04:26 WIB

Hasto Bantah Anggapan Ahok Diperlakukan Istimewa oleh Jokowi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Antara
Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristyanto membantah adanya perlakuan istimewa dari Presiden Joko Widodo terhadap calon gubernur DKI Jakarta pejawat, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Maka dari itu, Hasto meminta agar setiap kegiatan Jokowi yang melibatkan Ahok tidak dimaknai karena keduanya ada kedekatan.

"Pak Presiden sudah katakan, posisi beliau untuk selalu netral dalam setiap Pilkada. Sehingga ada program bersama DKI jangan dimaknakan kalau itu kedekatan tertentu," kata Hasto di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (24/2).

Hasto menganggap wajar apabila Jokowi dalam melakukan kegiatannya di Jakarta meminta pendampingan Ahok sebagai kepala daerah. Sebab, ketika Jokowi melaksanakan kegiatannya di daerah lain pun, terbiasa meminta pendampingan dari kepala daerahnya.

Seperti contoh, ketika Jokowi melaksanakan kunjukangan kerja ke Papua. Menurutnya, di sana Jokowi mendapat perhatian, tak terkecuali dari gubernur setempat.

"Mau bicara anak emas, dilihat dari kunjungan ke Papua, itu luar biasa mendapat perhatian. Beliau 14 kali datang ke Papua sebagai presiden yang paling sering datang ke Papua," ucap Hasto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement