Jumat 24 Feb 2017 18:47 WIB

Peringati Hari Peduli Sampah, Pemkab Gelar Gerakan Bersih-Bersih Sleman

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Fernan Rahadi
Bersih-bersih sampah (ilustrasi)
Bersih-bersih sampah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Untuk memperingati hari peduli sampah yang jatuh pada bulan ini, masyarakat dan Pemkab Sleman menggelar gerakan bersih-bersih di sejumlah titik, Jumat (24/2). Adapun kegiatan gropyok sampah tersebut di antaranya dilaksanakan di Karangasem-Gempol Condongcatur Depok, Lapangan Denggung, dan Kawasan Wisata Kaliurang.

Selain itu, ada pula kegiatan edukasi sampah berupa sosialisasi bank sampah, clinik ecobrick, pameran daur ulang sampah, garuk sampah gunung, dan lomba menggambar bagi yang akan diselenggarakan pada Ahad (26/2). Kepala Dinas Lingkungan hidup (DLH) Sleman, Purwanto menyampaikan, berbagai kegiatan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam mengelola sampah.

“Karena semuanya harus bergerak. Mulai dari pribadi, komunitas, dan seluruh komponen pemangku kepentingan dalam mengelola sampah untuk mewujudkan Kabupaten Sleman yang bersih dan sehat,” katanya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan, sebagai salah satu kabupaten dengan jumlah penduduk yang padat, sampah menjadi tantangan yang besar bagi kabupaten setempat. Adapun saat ini total sampah yang dihasilkan masyarakat Sleman mencapai 2.500 meter kubik per hari. 

Namun jumlah tersebut belum termasuk sampah yang dihasilkan oleh kegiatan wisata dan pendidikan. Namun Muslimatun menyampaikan, berdasarkana data DLH Sleman, sampah yang disalurkan melalui armada truk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru mencapai 319,56 meter kubik per hari.

Di sisi lain sampah bisa dianggap sebagai potensi apabila dikelola secara profesional. Salah satunya dapat dimulai dengan mengelola sampah melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Saat ini Sleman telah memiliki 202 kelompok pengelola sampah hingga tingkat RT. 

“Keberadaan mereka dapat menjadi pioner dalam menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk mengelola sampah di wilayahnya masing-masing,” ujar Sri. Di samping itu, berbagai upaya untuk memecahkan permasalahan sampah juga telah dilakukan melalui pembinaan pengelolaan sampah rumah tangga dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan, penyediaan sarana dan prasarana pengangkut sampah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement