REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta, Eko Hendro Purnomo, berharap koalisi kekeluargaan yang dicapai sebelum proses Pilkada DKI dimulai bisa kembali bersatu di putaran kedua. Ia yakin, untuk menghasilkan gubernur yang lebih baik hal itu perlu dilakukan.
Pria yang lebih dikenal dengan nama Eko Patrio ini menilai, peluang itu sangat besar terjadi di putaran kedua. Empat partai pengusung Agus-Sylvi yang juga anggota koalisi kekeluargaan, sampai saat ini belum menentukan sikap secara resmi. Namun, kata dia, komunikasi intensif terus dilakukan antara Demokrat, PAN, PPP, PKB dengan partai pengusung Anies-Sandi yakni Gerindra dan PKS.
"Mudah-mudahan saja koalisi kekeluargaan benar-benar bisa jadi bagian dan menghantarkan cagub yang terbaik," kata Eko di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2) malam.
Koalisi kekeluargaan yang dibentuk sebelum Pilkada DKI berlangsung terdiri dari PDIP, Demokrat, PAN, PPP, PKB, PKS dan Gerindra. Jika empat partai pengusung Agus-Sylvi bergabung dengan pasangan Anies-Sandi, koalisi kekeluargaan akan kembali bersatu tanpa PDIP sebagai partai utama pengusung Ahok-Djarot.
Eko mengaku, PAN secara resmi belum menentukan sikap. Namun, kata Eko, suara dari akar rumput atau dari bawah menunjukkan adanya desakan untuk mendukung pasangan Anies-Sandi. Eko mengaku baru akan menentukan sikap setelah penghitungan real count KPU DKI keluar. Hal itu, kata dia, dengan atas persetujuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, DPD PAN Jakarta Barat (Jakbar) menyatakan dukungannya kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Tak hanya itu, mereka juga meminta agar DPD PAN se-Jakarta dan DPW PAN DKI Jakarta untuk segera menggelar deklarasi dukungan kepada paslon nomor tiga tersebut.