REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Trimedya Pandjaitan masih berharap partai politik koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-JK solid dalam putaran kedua Pilkada DKI, yakni mendukung pasangan calon Basuki-Djarot. Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, hal itu tidak relevan.
"Rasanya itu tidak relevan dengan pilkada. Kalau partai pengusung pemerintah, kita mengusung dan menyukseskan program-program pemerintah misalnya legislasi di DPR, melakukan percepatan penggunaan anggaran, pembangunan infrastruktur, itu kita dukung sepenuhnya. Tetapi kalau pilkada, tidak ada kan program pemerintah menyukseskan pasangan A atau B," kata Eddy di Jakarta, Kamis (23/2).
(Baca: PDIP Harap Partai Koalisi Solid Dukung Ahok)
Eddy menambahkan pemerintah dalam hal ini adalah penyelenggara pilkada. Oleh karena itu, PAN sebagai partai politik, akan menentukan atau memutuskan sesuai dengan plarform dan visi misi partai. Dalam analisa yang dilakukan PAN, ternyata kader PAN banyak yang memilih mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Setelah pilkada putaran pertama, dilakukan analisis ternyata 80 persen pemilih PAN memilih pasangan nomor tiga,'' katanya. ''Sebanyak 50 persen pemilih dari pasangan nomor satu (dari PAN) yaitu memilih nomor tiga juga.''
"Secara pribadi ya, saya kenal Sandi (Sandiaga Uno) sudah lama. Pendapat pribadi saya mungkin tidak relevan. Mungkin, menurut saya, kalau kita pilih gubernur yang akan datang, yang paling baik yang pembangunannya tidak hanya fisik tapi juga manusianya di DKI adalah ada di satu pasangan calon yang paling oke oce," katanya.