REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menekankan, NU secara tegas menolak hoax. Namun, NU sendiri ternyata sering jadi korban hoax, termasuk soal kedekatan Ketum PBNU dengan Basuki Tjahaja Purnama.
Hal itu, lanjut Said, termasuk saat ia datang ke pelantikan pengurus Hanura beberapa waktu lalu. Kebetulan duduk di sebelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Padahal, ia merasa, posisi duduk telah disiapkan panitia.
"Panitia sudah siapkan, ada namanya, terpaksa duduk di sebelah Ahok, isunya luar biasa," kata Said, Kamis (23/2).
Ia menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) tegas menolak hoax atau berita palsu, dan menyarankan Nahdliyin selalu bertabayyun ketika mendengar berita. Said mengingatkan, jangan sampai ada penyesalan karena berita itu bohong.
Said menambahkan, ajaran menolak berita bohong, sudah ada dan diajarkan kiai-kiai NU jauh sebelum ada hoax. Karenanya, ia menekankan kalau elemen pemerintah paling tepat menjalin kerja sama dengan NU, terutama soal hoax.
Baca juga, Ketum Pemuda Muhammadiyah Puji Etnis Cina Solid Dukung Ahok.