Kamis 23 Feb 2017 00:07 WIB

Proyek Danau Retensi di Bandung Mulai Tahap Lelang

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menandatangani pernyataan bersama tentang penanganan banjir di Bandung Raya, di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (10/11). Pernyataan bersama tersebut ditandatangani oleh kepala daerah Se-Bandung Raya.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menandatangani pernyataan bersama tentang penanganan banjir di Bandung Raya, di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (10/11). Pernyataan bersama tersebut ditandatangani oleh kepala daerah Se-Bandung Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Penanganan masalah banjir menjadi salah satu fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tahun ini. Salah satu solusi yang akan dikerjakan pemkot ialah membuat danau retensi.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, saat ini sudah berproges untuk pembangunan dua danau retensi. Yakni danau retensi di Sarimas-Arcamanik dan Sirnaraga-Pasteur. “Danau sudah mulai lelang,” ujar kepala daerah yang akrab disapa Emil itu di Balai Kota Bandung, Selasa (21/2).

Danau retensi dibuat untuk tempat parkir air. Emil menjelaskan, danau itu nantinya berfungsi mengendalikan debit air sungai. Rencananya pemkot membuat delapan danau retensi. “Kalau jadi, semoga tidak terjadi lagi banjir besar seperti tahun lalu,” kata dia.

Selain membangun danau retensi, Emil mengatakan, perbaikan saluran drainase atau gorong-gorong tetap berjalan. Tahun ini, kata dia, pemkot juga menargetkan kebersihan sungai, sekaligus menumbuhkan budaya sungai bersih. 

Menurut Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandung Cecep Riksan, akan dilakukan normalisasi sejumlah sungai. Ia mengatakan, alokasi anggaran bantuan dari pemerintah provinsi pun bakal difokuskan ke program tersebut. Menurut dia, ada tiga paket bantuan yang sudah disetujui. Yakni, untuk normalisasi Sungai Cipamokolan senilai Rp 4 miliar, Sungai Citepus Rp 2 miliar, serta Sungai Cidurian Rp 4 miliar.

Cecep mengatakan, pemkot juga mengalokasikan anggaran Rp 54,8 miliar tahun ini untuk pembangunan yang berkaitan dengan penanganan banjir. Sekitar Rp 10 miliar dialokasikan untuk pembuatan danau retensi Sarimas di kawasan Arcamanik yang dekat aliran Sungai Cidurian. Menurut dia, detail engineering design (DED) atau bestek proyek tersebut sudah ada. Pembebasan lahan untuk proyek itu juga sudah selesai. 

Jika berjalan lancar, menurut Cecep, awal Maret mendatang diharapkan sudah masuk ke Unit Layanan Pengadaan (ULP). Dengan begitu, mengacu pada jadwal, pertengahan April pekerjaan pembangunan bisa dimulai dan ditargetkan tuntas Agustus mendatang. “Dengan adanya danau retensi itu, elevasi air di sungai bisa turun dulu, sehingga bisa mengantisipasi banjir,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement