Rabu 22 Feb 2017 12:32 WIB

Aher Ingin Ada Regulasi Khusus Media Sosial

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Nur Aini
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memberi sambutan saat acara Konferensi Internasional 'Media For World Harmony' dan Annual Meeting ke-5 IBRAF di The Trans Luxuty Hotel, Kota Bandung, Rabu (22/2).
Foto: Mahmud Muhyidin
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memberi sambutan saat acara Konferensi Internasional 'Media For World Harmony' dan Annual Meeting ke-5 IBRAF di The Trans Luxuty Hotel, Kota Bandung, Rabu (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perkembangan informasi bohong atau hoax yang semakin masif dinilai meresahkan. Karena itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendorong adanya regulasi khusus terkait media sosial di Indonesia.

Perkembangan media sosial dinilai Aher, sapaan akrabnya, harus diatur agar tidak menimbulkan dampak negatif. "Ketika media sosial yang pribadi masing-masing bisa menyiarkan. Lewat Youtube, lewat Facebook, Twitter lewat media sosial lainnya ini yang perlu ada sebuah regulasi mengatur supaya tidak bebas untuk memprovokasi tidak bebas mem-bully tanpa sanksi hukum yang jelas," kata Aher.

Menurutnya melalui regulasi khusus maka informasi negatif atau bahkan hoax tidak menyebarluas secara bebas. Apalagi jika ditetapkan hukuman yang bisa membuat pengguna media sosial lebih berhati-hati menggunakannya.

 

"Oleh karena itu bagus kalau ada regulasi dimana regulasi itu bisa menghambat berita buruk dan kemudian bisa mengatur sanksinya dan bisa mengajak masyarakat hanya bisa menikmati berita-berita baik saja," ujarnya.

Ia pun mengajak media massa sebagai pembuat berita untuk memberikan informasi yang baik. Dengan kata-kata yang halus yang menghindari dari provokasi sehingga tercapai kedamaian untuk disebarluaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement