REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus mengejar target pencapaian smart regency yang telah dicanangkan sejak satu tahun lalu. Smart regency merupakan konsep kabupaten cerdas dalam pengembangan dan pengelolaan berbagai sumber daya secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Bupati Sleman, Sri Purnomo menuturkan, saat ini cetak biru (blue print) smart regency sudah terbentuk, sehingga pemerintah setempat hanya perlu mengikuti alur yang ada dalam cetak biru tersebut.
“Blueprint-nya sudah jadi. Sekarang kita juga sedang bangun sistem (smart regency) secara bertahap,” tuturnya, Selasa (21/2).
Sri mengemukakan, secara garis besar smart regency di Sleman diaplikasikan ke dalam tiga sektor. Antara lain pendidikan, kesehatan, dan administrasi publik.
Di bidang pendidikan, smart regency telah terealisasi melalui layanan pendaftaran peserta didik baru dan transfer siswa yang telah berjalan secara daring (online). Selain itu, tahun ini seluruh SMP di Kabupaten Sleman direncanakan akan mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Sementara di bidang kesehatan, Pemkab Sleman tengah membentuk sistem integrasi layanan fasilitas kesehatan. Menurut Sri, tahun ini ada 10 fasilitas kesehatan yang siap masuk ke dalam sistem tersebut, yang terdiri dari enam rumah sakit dan empat puskesmas.
Ke depannya, jika sistem tersebut sudah terbentuk, masyarakat bisa mengakses layanan rumah sakit yang tersedia secara daring. “Dengan begitu masyarakat tidak akan lagi terkena over rumah sakit karena kamarnya sudah penuh,” kata Sri.
Sementara di bidang administrasi, Sri menuturkan, sekarang beberapa layanan publik Pemkab Sleman sudah berjalan secara daring. Di antaranya urusan administrasi kependudukan di bawah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan perizinan.
Selain itu, Pemkab Sleman juga memiliki aplikasi Lapor Sleman yang dapat diakses oleh penduduk setempat untuk menyuarakan aspirasinya. Adapun penerapan smart regency ini, kata Sri, ditujukan untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat.
“Dengan sistem berbasis online ini kita berharap masyarakat dapat lebih diuntungkan,” ujarnya.
Apalagi di era global seperti sekarang, keterbukaan informasi sangat dibutuhkan. Sleman sendiri, dihrapkan bisa mengikuti kemajuan daerah-daerah lain dalam menerapkan teknologi informasi.