Senin 20 Feb 2017 19:01 WIB

Pengamat LIPI: Peluang Anies Lebih Besar Rebut Suara Pendukung AHY

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Teguh Firmansyah
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) didampingi Calon Wakil Gubernur Slyviana Murni (kanan) dan Anggota Tim Pemenangannya memberikan keterangan pers di Posko Tim Pemenangan Agus-Slyvi, Jakarta, Rabu (15/2).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) didampingi Calon Wakil Gubernur Slyviana Murni (kanan) dan Anggota Tim Pemenangannya memberikan keterangan pers di Posko Tim Pemenangan Agus-Slyvi, Jakarta, Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro menilai peluang Anies-Sandi merebut suara pendukung AHY cukup besar dibandingkan Ahok-Djarot. Pasalnya, Agus-Sylvi maupun Anies-Sandi memiliki basis massa politik yang sama.

“Jadi karena sudah satu perspektif. Pemilih loyalnya Agus akan merasa tenang kalau mengarahkan ke Anies,” katanya, Senin (20/2). .

Namun ia pun menggarisbawahi soal pemilih tak terafliasi dengan partai. Pemilih akan kembali ke posisi ragu-ragu dalam menentukan dukungannya pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.Terutama mereka yang telah menentukan pilihan kepada Agus-Sylvi.

Menurut Siti, para pemilih itu akan kembali menilai terlebih dahulu sosok calon pemimpin di antara kedua pasangan yang masuk putaran kedua. Pejawat Ahok-Djarot dan Anies-Sandi, kata Siti, harus mampu meyakinkan bahwa ia merupakan pemimpin yang jujur, lugas dan berani.

“Jadi pertanyaan mendasar akan dipertanyakan (oleh pemilih yang tak berafiliasi dengan partai),” ujar Siti kepada Republika.co.id, Senin (20/2).

Kendati demikian, kata Siti, tidak semua akan kembali ragu-ragu untuk menentukan pilihan. Siti menuturkan, beberapa pemilih juga ada yang sudah dikunci oleh pasangan Agus-Sylvi. Sehingga mereka dapat dengan mudah diarahkan untuk mendukung calon tertentu pada putaran kedua.

Baca juga, Ahok Tanggapi Santai Aksi Boikot DPRD DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement