Ahad 19 Feb 2017 19:06 WIB

Khawatir Longsor Susulan Tepi Kali Bekasi, Warga Diimbau Mengungsi

Rep: Kabul Astuti/ Red: Winda Destiana Putri
Longsor di Kali Bekasi.
Foto: Republika/Kabul Astuti
Longsor di Kali Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tingginya curah hujan di wilayah hulu dan Kota Bekasi selama beberapa hari terakhir mengakibatkan kenaikan debit air Kali Bekasi. Sebanyak tujuh rumah di RT 05, 04 RW 02 Jalan Mawar Raya, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, terkena longsor pada Ahad (19/2).

Luapan air menggerus tanah di bibir Kali Bekasi di kawasan permukiman padat penduduk tersebut. Tanah yang longsor berkisar sepuluh meter dari pinggir sungai. Satu rumah hanyut terbawa derasnya arus kali, sedangkan sisanya rusak. Camat Bekasi Timur, Gutus Hermawan, mengunjungi lokasi longsor pada Ahad (19/2) sore.

Gutus mengungkapkan, pihak kecamatan sudah melaporkan peristiwa ini kepada dinas-dinas terkait, baik Dinas Sosial maupun BPBD Kota Bekasi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sedikitnya tujuh kepala keluarga warga terpaksa diungsikan ke tempat yang aman.

"Kami akan koordinasikan langkah-langkahnya karena ini cukup memprihatinkan, dikhawatirkan kalau curah hujannya masih tinggi dan kondisi tanahnya sudah nembir (tergerus) takutnya membahayakan rumah yang ada," kata Gutus, kepada Republika, Ahad (19/2).

Longsor terjadi secara bertahap sejak Ahad (19/2) pukul 08.00 WIB. Sebatang pohon kelapa juga roboh menimpa dapur salah satu rumah warga. Gutus menjelaskan, hingga saat ini warga diminta tidak berdiam diri di rumah untuk menghindari longsor susulan.

Terkait perbaikan rumah warga yang terkena longsor, lanjut Gutus, pemerintah Kota Bekasi masih melakukan kajian. Pasalnya, lokasi longsor yang persis berada di tepi Kali Bekasi tersebut rencananya akan terkena pelebaran jalan.

Gutus menerangkan, rumah-rumah tersebut akan terkena penggusuran apabila pelebaran jalan dilakukan. Pemerintah Kota Bekasi sudah turun melakukan pendataan. Itulah sebabnya, pihak RT/RW dan kelurahan tidak memasukkan rumah-rumah tersebut ke dalam program rutilahu meski kondisinya sebagian sudah tidak layak.

"Kalau informasi lahan ini akan dibuat jalan. Ada sekitar 15 rumah yang akan terkena pelebaran jalan. Sekarang baru pendataan, kalau perencanaan menunggu dari Dinas PUPR. Makanya saya telpon ke Dinas PUPR supaya bisa mengambil tindakan," ujar Gutus.

Warga yang rumahnya terkena longsor untuk sementara diminta mengungsi ke rumah kerabat terdekat atau posko yang sudah disiapkan di Kantor Sekretariat RW 02 Jalan Mawar Raya. Satu kepala keluarga yang rumahnya hanyut terbawa arus sudah dievakuasi ke tempat kerabat terdekat.

Dikhawatirkan, rumah-rumah lain yang berada di sepanjang bibir Kali Bekasi berpotensi longsor lantaran debit air Kali Bekasi terus meningkat. "Kita imbau kepada warga yang rumahnya di tepi sungai untuk waspada menyelamatkan diri ke tempat pengungsian di kantor RW 02 yang sudah disiapkan," kata Gutus.

Total ada 14 titik banjir di Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur. Selain di wilayah pinggir Kali Bekasi Kelurahan Margahayu, titik-titik banjir lainnya di Kecamatan Bekasi Timur berada di Kelurahan Durenjaya, Arenjaya, dan Bekasijaya. Genangan dengan tinggi bervariasi tampak di beberapa ruas jalan.

Ketua RT 04/RW 02, Ani Suhani, membenarkan wilayah tepi Kali Bekasi tersebut akan dikenai pelebaran jalan. Pemerintah sudah berulang kali melakukan pendataan, namun belum jelas kapan akan dieksekusi. "Waktu itu memang mau ada ditertibkan dibuat jalan, tapi belum berjalan. Warga bingung, kalau rumah mau diperbaiki tapi takut kena gusur. Rencana sudah dari beberapa tahun yang lalu," ujar Ani Suhani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement