Sabtu 18 Feb 2017 14:30 WIB

Partisipasi Pemilih Pilgub DKI Meningkat 8 persen

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang disabilitas mengikuti proses pencoblosan Pilkada DKI Jakarta di TPS 6, Rawa Barat, Jakarta, Rabu (15/2).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Seorang disabilitas mengikuti proses pencoblosan Pilkada DKI Jakarta di TPS 6, Rawa Barat, Jakarta, Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menyatakan partisipasi masyarakat pemilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 meningkat delapan persen dibanding partisipasi pada Pilgub DKI Jakarta 2012. Total partisipasi pemilih DKI Jakarta saat ini yakni 77 persen.

Angka tersebut diperoleh berdasarkan kajian JPPR terhadap hasil real count yang telah diselesaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Kajian hasil rekapitulasi ini memfokuskan pada dua hal. Pertama, mengukur partisipasi masyarakat di hari pemungutan dan penghitungan suara. Kedua, analisis perbandingan perolehan suara bagi tiap paslon.

"Partisipasi masyarakat pemilih Jakarta memenuhi target KPU (77,5 persen). Partisipasi dalam proses dan tahapan Pilkada cukup kuat. Perbincangan soal Pilkada juga memenuhi ruang publik baik di dunia nyata ataupun di dunia maya," tutur dia di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Sabtu (18/2).

Menurut Masykurudin, dari aspek penyelenggaraan, KPU DKI Jakarta relatif berhasil memberikan informasi dan memfasilitasi paslon dalam menyampaikan visi, misi dan programnya. Dari aspek pencalonan, dia mengatakan, ada kompetisi dan persaingan kuat antarpaslon yang  didukung para tokoh politik nasional masing-masing.

"Pemberitaan yang cukup kuat dan intensif terhadap perilaku paslon juga berkontribusi terhadap peningkatan partisipasi pemilih," ujar dia.

Masykurudin melanjutkan, partisipasi pemilih paling tinggi terjadi di Kepulauan Seribu dengan 81 persen partisipasi. Kedua adalah Jakarta Timur dengan 78 persen partisipasi, Jakarta Utara 77 persen, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan masing-masing 75 persen, dan terakhir partisipasi di Jakarta Pusat 74 persen.

"Kuatnya partisipasi juga ditunjukan dengan adanya surat suara yang kurang di beberapa TPS, dan antusiasme yang tinggi untuk mengikuti pelaksanaan pemungutan dan pemantauan tahapan Pilkada," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement